PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM DAN LAYANGLAYANG PADA SISWA KELAS V SDN TEGAL BESAR 04 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
Penerapan pembelajaran matematika realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada pematematisasian pengalaman sehari-hari dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik pembelajaran matematika realistik meliputi menggunakan masalah kontekstual, menggunakan model, diskusi, interaksi dan keterkaitan antar unit belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) penerapan dan temuantemuan pembelajaran matematika realistik; (2) aktivitas guru dan siswa selama penerapan pembelajaran matematika realistik; (3) ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika realistik.
Pengambilan data ini dilakukan di SDN Tegal Besar 04 Jember dengan subjek penelitian siswa kelas V tahun ajaran 2008/2009 yang dimulai tanggal 17 April 2009 sampai dengan 25 Mei 2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,wawancara dan tes. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan tes akhir siswa pada siklus I dan siklus II serta hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa. Siklus II diadakan untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta memperbaiki hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I
Persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 87,50% dan pada siklus II sebesar 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan.
Persentase untuk aktivitas siswa secara klasikal yang meliputi matematisasi konseptual, membuat model, diskusi dan interaksi siswa, mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing 83,47% dan 86,69%. Analisis tes akhir pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 79,82%, siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 28 siswa dan yang tidak tuntas secara individu sebanyak 4 siswa. Sedangkan analisis tes akhir pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 83,77%, siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 28 siswa dan yang tidak tuntas secara individu sebanyak 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik
dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran yang membuat siswa lebih kreatif dan berfikir kritis dalam rangka mencapai ketuntasan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal.