Show simple item record

dc.contributor.authorBAYHAQI, Rendy Achmad
dc.date.accessioned2025-07-22T04:13:43Z
dc.date.available2025-07-22T04:13:43Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.nim192110101027en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127521
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 22 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKasus pneumonia menjadi salah satu permasalahan kesehatan penyebab kematian jangka panjang dan jangka pendek di seluruh kelompok umur di dunia [1]. Kecamatan Pakusari memiliki angka pneumonia balita yang tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, selama tahun 2021 angka pneumonia pada balita di Kecamatan Pakusari mencapai 88 kasus. Kasus pneumonia dapat dicegah dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengatasi faktor risiko penyebab pneumonia [2]. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian 23 rumah balita penderita pneumonia di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember pada bulan September - November 2023 dan diambil 10 rumah yang dihitung berdasarkan teori Gay dan Diehl (1992) untuk sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara systematic random sampling dan disajikan dalam bentuk teks dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan kondisi fisik rumah responden 60% memiliki kondisi fisik rumah yang baik dan 40% memiliki kondisi fisik rumah yang kurang baik. Sebagian besar rumah responden tidak ditemukan Staphylococcus aureus di dalam rumah dan hanya 10% rumah responden yang terdapat Staphylococcus aureus di dalam rumah. Rumah responden yang terdapat Staphylococcus aureus memiliki kondisi fisik rumah dengan langit-langit rumah, lantai rumah, ventilasi rumah, lubang asap dapur, pencahayaan, suhu, kelembaban, dan kepadatan hunian yang tidak sesuai persyaratan. Saran yang dapat diberikan adalah Puskesmas Pakusari dapat melakukan upaya promosi kesehatan dan optimalisasi klinik sanitasi. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dapat merancang program untuk meningkatkan jumlah rumah sehat seperti program plesterisasi dan pemberian genteng kaca. Masyarakat harus sering membersihkan rumah dan mencukupi pencahayaan yang ada di dalam rumah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPneumoniaen_US
dc.subjectKondisi Fisik Rumahen_US
dc.subjectStaphylococcus aureusen_US
dc.titleGambaran Kondisi Fisik Rumah dan Keberadaan Staphylococcus aureus pada Rumah Balita Penderita Pneumonia di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Isa Ma'rufi, S.KM., M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Juli 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record