Show simple item record

dc.contributor.authorHAMDANI, Ibnu
dc.date.accessioned2025-07-18T02:40:40Z
dc.date.available2025-07-18T02:40:40Z
dc.date.issued2025-01-06
dc.identifier.nim211910301087en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127458
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 18 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKeterbatasan data iklim khususnya pengukuran curah hujan dapat berdampak pada tingkat keandalan model hidrologi. Hal ini dapat terjadi apabila pada daerah tangkapan air yang cangkupan alat ukur hujannya jarang atau bahkan tidak ada. Deep learning menyediakan kerangka konseptual dan algoritma untuk pemodelan data hidrologi. LSTM, sebagai salah satu algoritma deep learning, secara khusus menangani sifat temporal data hujan-aliran. TensorFlow, sebagai alat implementasi, memungkinkan dijalankan dengan efisien dan efektif, dari pengumpulan data, preprocessing, pelatihan model, hingga evaluasi hasil. Kombinasi ini menghasilkan model prediksi hujan-aliran yang lebih akurat dan dapat diandalkan. Berdasarkan hasil pemodelan hujan aliran menggunakan pendekatan deep learning yaitu LSTM. Pemilihan input model ada 6 skenario model berdasarkan variasi time step dan input serta tingkat keandalan model dilihat dari koefisien determinasi (R2) dan error (RMSE). Skenario model 1 time step harian dengan input data curah hujan dan target debit. Skenario model 2 time step harian dengan input data curah hujan, suhu dan target debit. Skenario model 3 time step periode 10 harian dengan input data curah hujan dan target debit. Skenario model 4 time step periode 10 harian dengan input data curah hujan, suhu dan target debit. Skenario model 5 time step bulanan dengan input data curah hujan dan target debit. Skenario model 6 time step bulanan dengan input data curah hujan, suhu dan target dabit. Tingkat keandalan model untuk training dan testing dilihat dari koefisin determinasi (R2) dan error (RMSE) skenario model 5 dengan time step bulanan memiliki tingkat keandalan yang baik dari skenario lainnya. Input curah hujan dan target debit memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.91 dan error (RMSE) 0.005. Koefisien determinasi (R2) dan error (RMSE) yang menghasilkan nilai tersebut menggunakan epoch 300 dan batch size 3.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Prof. Dr. Ir.Gusfan Halik S.T., M.T. DPA: Ir.Wiwik Yunarni Widiarti S.T., M.T.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectHujan-aliranen_US
dc.subjectDeep Learningen_US
dc.subjectLSTMen_US
dc.titlePemodelan Hujan Aliran Daerah Aliran Sungai Sampean Baru Menggunakan Pendekatan Deep Leraningen_US
dc.title.alternativeRainfall-Runoff Modeling in The Sampean Baru River Basin Using a Deep Learning Approachen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Teknik Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir.Gusfan Halik S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir.Wiwik Yunarni Widiarti S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record