Show simple item record

dc.contributor.authorALGIYANSYAH, Rhohis
dc.date.accessioned2025-07-15T01:18:42Z
dc.date.available2025-07-15T01:18:42Z
dc.date.issued2025-01-23
dc.identifier.nim202310101165en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127331
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 15 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractVentilator Associated Pneumonia (VAP) yaitu merupakan penyakit infeksi paru yang terjadi setelah 48 jam atau > 2 hari pemakaian ventilasi mekanik, baik pipa endotracheal maupun tracheostomy. Pasien yang menggunakan ventilasi mekanik akan mengalami penumpukan sekret dijalan nafas dan dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri pseudomonas atau accinobacter di trakea, sehingga diperlukan intervensi medis khusus untuk membantu membersihkan sekret disaluran pernapasan, dengan melakukan penyedotan / suction melalui hidung/mulut/ endotracheal tube (ETT). Kejadian VAP dapat diukur menggunakan modified clinical pulmonary infection score (MCPIS). MCPIS merupakan alat yang dikembangkan sebagai penegak diagnosis VAP terdiri dari suhu tubuh, leukosit, oksigenasi, sekret trakea, foto torak. Cara penilaiannya dengan menjumlah keseluruhan skor setiap komponen pemeriksaan, jika jumlah skor < 6 maka dapat dikatakan pasien tidak VAP, sedangkan jika jumlah skor ≥ 6 maka dapat dikatakan pasien mengalami VAP. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode secara prospektif, dengan pengambilan data melalui proses observasi. Sampel penelitian ini adalah pasien yang menggunakan ventilator mekanik dan tindakan suction yang berjumlah 37 pasien yang sedang menjalani perawatan di ruang ICU RS Paru Jember. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan Pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang berisi karakteristik responden, observasi lama penggunaan ventilator, observasi tindakan suction dan skor MCPIS. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden rata-rata usia 49 tahun dengan dominan pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien yang mengalami VAP sebanyak 4 responden dengan lama penggunaan ventilator 4 hari pemakaian, tindakan suction sebagian besar telah dilakukan sesuai SOP dan untuk kejadian VAP terdapat 4 pasien dari 37 responden. Hasil uji spearman rank menunjukkan lama penggunaan ventilator nilai p (p=0,040) dan pelaksanaan suction nilai p (p=0.003) yang berarti hasil menunjukkan nilai p <0,05. Hasil penelitian ini yaitu terdapat Hubungan Lama Penggunaan Ventilator dan Pelaksanaan Open Suction dengan Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Pasien Terpasang Ventilator Mekanik di Ruang ICU RS Paru Jember. Kesimpulan penelitian ini adalah lama penggunaan ventilator mekanik dan pelaksanaan suction pada pasien berhubungan dengan kejadian VAP pada pasien di ruang ICU.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Ruris Haristiani, S.Kep., M.Kes., selaku Dosen Pembimbing Utama Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kep., selaku Dosen Pembimbing Anggotaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectPenggunaan Ventilatoren_US
dc.subjectPelaksanaan Open Suctionen_US
dc.subjectVentilator Associated Pneumonia (VAP)en_US
dc.subjectTerpasang Ventilator Mekaniken_US
dc.titleHubungan Lama Penggunaan Ventilator dan Pelaksanaan Open Suction dengan Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Pasien Terpasang Ventilator Mekanik di Ruang ICU RS Paru Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.nidn198305052008121004en_US
dc.identifier.nidk199005132020122003en_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Ruris Haristiani, S.Kep., M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorKacung- 17 Februari,2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record