dc.contributor.author | KURNIAWATI, Erlinda Rahma | |
dc.date.accessioned | 2025-07-14T04:03:46Z | |
dc.date.available | 2025-07-14T04:03:46Z | |
dc.date.issued | 2025-01-13 | |
dc.identifier.nim | 211610101100 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127323 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 14 Juli 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Rokok elektrik menjadi sangat populer terutama di kalangan remaja dan
dewasa muda. Perspektif dari masyarakat, rokok elektrik dipandang aman untuk
mengganti konsumsi rokok konvensional tembakau. Namun, rokok elektrik
diketahui memiliki efek negatif pada jaringan lunak sebagai tempat pertama yang
bersentuhan langsung dengan aerosol dari rokok elektrik. Dalam aerosol dihasilkan
bahan karsinogenik yang membahayakan kesehatan. Penggunaan rokok elektrik
dapat memicu kelainan jaringan lunak rongga mulut, termasuk lesi prakanker dan
kanker. Untuk itu, deteksi dini diperlukan sebagai pemeriksaan awal untuk melihat
ada atau tidaknya lesi prakanker atau kanker rongga mulut pada perokok elektrik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil deteksi dini lesi prakanker
dan kanker rongga mulut pasien perokok elektrik di Departemen Ilmu Penyakit
Mulut RSGMP Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan di Departemen Ilmu
Penyakit Mulut RSGMP Universitas Jember pada bulan September – November
2024 dengan responden yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan
metode observasional deskriptif dengan menggunakan desain cross-sectional.
Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan pemeriksaan lanjutan
menggunakan VELscope terhadap kelainan yang mengarah pada keganasan.
Hasil pemeriksaan secara klinis tidak ditemukan kelainan yang mengarah
pada kondisi keganasan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdeteksi
kelainan mukosa rongga mulut yang berpotensi keganasan baik itu lesi prekanker
maupun lesi kanker mulut pada pasien perokok di Departemen Ilmu Penyakit Mulut
RSGMP Universitas Jember. Kelainan yang ditemukan paling banyak adalah
smoker’s melanosis (40,54%), stomatitis nikotina pada mukosa palatal (13,51%),
keratosis pada mukosa bukal (10,81%), dan tidak ditemukan kelainan mukosa
rongga mulut pasien perokok elektrik (35,14%). | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran Gigi | en_US |
dc.subject | E-cigarettes | en_US |
dc.subject | Kanker Rongga Mulut | en_US |
dc.subject | Deteksi Dini Lesi Prakanker | en_US |
dc.title | Deteksi Dini Lesi Prakanker dan Kanker Rongga Mulut Pasien Perokok Elektrik di Departemen Ilmu Penyakit Mulut RSGMP Universitas Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Kedokteran Gigi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | drg. Leni Rokhma Dewi, Sp.PM | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | drg. Ayu Mashartini Prihanti, Sp.PM | en_US |
dc.identifier.validator | reva | en_US |