dc.contributor.author | ZAHRA, Diajeng Gusti Purnama Az. | |
dc.date.accessioned | 2025-07-11T02:21:34Z | |
dc.date.available | 2025-07-11T02:21:34Z | |
dc.date.issued | 2025-01-16 | |
dc.identifier.nim | 211610101112 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127293 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 11 Juli 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Kesehatan gigi dan mulut merupakan penunjang tercapainya kesehatan
tubuh yang optimal. Gigi mempunyai empat fungsi utama yaitu: fungsi mastikasi,
fungsi estetika, fungsi bicara, dan fungsi perlindungan terhadap jaringan
pendukungnya. Bentuk dan warna pada gigi anterior sangat berperan dalam
menentukan estetika. Masalah estetika dan fungsi pada gigi anterior sering
dialami anak-anak dan orang dewasa, hal ini dapat terjadi karena banyaknya kasus
fraktur akibat kecelakaan dan karies gigi sehingga masyarakat sangat
membutuhkan perawatan yang dapat mengembalikan fungsi dan estetika
utamanya. Salah satu upaya penatalaksanaan karies dan fraktur untuk
memperbaiki masalah estetika adalah dengan restorasi gigi. Pemilihan bahan
estetis yang tepat sangat diperlukan. Hal tersebut berkaitan dengan kekuatan, daya
tahan terhadap penggunaan, stabilitas dimensi dan kestabilan warna dari bahan
yang digunakan (estetik). Resin komposit merupakan bahan yang sering menjadi
pilihan karena sewarna dengan gigi sehingga dapat mengembalikan fungsi
estetika. Salah satu requirement wajib mahasiswa profesi di konsentrasi
konservasi gigi RSGMP UNEJ adalah melakukan perawatan restorasi plastis kelas
IV dengan bahan resin komposit dan pemberian Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) pada pasien setelah perawatan selesai untuk meningkatkan
ketahanan lama umur restorasi komposit.
Media KIE merupakan salah satu upaya untuk mencegah masalah
kesehatan gigi dan mulut dan mengubah perilaku kurang sehat menjadi sehat.
Salah satu instruksi yang dapat diberikan oleh operator pada pasien setelah
perawatan restorasi komposit adalah menghindari makan-makanan keras, karena
dapat memungkinkan terjadinya fraktur restorasi. kepatuhan adalah tingkat
perilaku pasien yang tertuju pada instruksi yang dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor yang salah satunya adalah motivasi. Ketidakpatuhan pasien terhadap KIE
dapat mempengaruhi terjadinya kegagalan perawatan restorasi komposit kelas IV.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan persentase kegagalan
perawatan restorasi plastis komposit kelas IV yang dapat disebabkan oleh
ketidakpatuhan pasien dalam melaksanakan KIE yang telah diberikan oleh
mahasiswa pendidikan profesi di RSGMP UNEJ. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pasien yang telah
mendapatkan perawatan restorasi plastis komposit kelas IV pada 6 bulan yang lalu
oleh mahasiswa pendidikan profesi dijadikan subjek dalam penelitian ini, hal ini
dilakukan dengan cara mendata pasien (penelitian pendahuluan) pada bulan
Maret-Mei tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
sehingga diperoleh sebanyak 26 pasien subjek penelitian. Pasien di-recall ke
RSGMP Universitas Jember untuk dilakukan pengisian kuesioner dan
pemeriksaan evaluasi yang meliputi pemeriksaan subjektif yaitu tanya jawab
riwayat rasa sakit pasca perawatan, peningkatan kepercayaan diri dan
kenyamanan terhadap tumpatan gigi subjek, pemeriksaan objektif oleh dokter gigi
yang bertugas meliputi ada tidaknya restorasi, tes perkusi, tes tekan, tes palpasi,
tes termal, keutuhan restorasi, diskolorasi dan karies sekunder, pemeriksaan
radiografi bagi pasien yang terindikasi untuk pemeriksaan penunjang.
Hasil penelitian menunjukkan 15 subjek mengalami kegagalan dan 11
subjek mengalami keberhasilan perawatan. Penelitian ini menunjukkan prevalensi
kegagalan perawatan restorasi kelas IV lebih banyak daripada keberhasilan
perawatan. KIE yang tidak dipatuhi subjek terbanyak adalah menghindari makanmakanan keras yang mana dapat menyebabkan terjadinya kegagalan perawatan
berupa restorasi fraktur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salah satu
kegagalan restorasi plastis komposit kelas IV oleh karena pasien tidak mematuhi
instruksi KIE yang diberikan oleh operator yaitu fraktur restorasi yang mana
terjadi pada 15 subjek. Berdasarkan hasil penelitian persentase kegagalan
perawatan restorasi plastis komposit kelas IV oleh mahasiswa pendidikan profesi
kedokteran gigi di RSGMP Universitas Jember adalah sebesar 57,69%. | en_US |
dc.description.sponsorship | DPU; drg. Sri Lestari, M. Kes
DPA: Dr. drg. Masniari Novita, M. Kes Sp.OF (K) | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Kedokteran Gigi | en_US |
dc.subject | Kegagalan Perawatan | en_US |
dc.subject | Restorasi Plastis | en_US |
dc.subject | Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi | en_US |
dc.title | Kegagalan Perawatan Restorasi Plastis Komposit Kelas IV oleh Mahasiswa Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi di RSGMP UNEJ | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Kedokteran Gigi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | drg. Sri Lestari, M. Kes | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. drg. Masniari Novita, M. Kes Sp. OF | en_US |
dc.identifier.validator | reva | en_US |