Show simple item record

dc.contributor.authorRIHHADATUL'ASIY, Alya
dc.date.accessioned2025-07-07T06:24:45Z
dc.date.available2025-07-07T06:24:45Z
dc.date.issued2025-01-20
dc.identifier.nim212210101156en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127202
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 7 Juli 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractBuah mengkudu merupakan salah satu tanaman obat kaya akan khasiat yang dipercaya memiliki aktivitas antihipertensi, antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes. Buah mengkudu mengandung golongan senyawa meliputi antrakuinon, alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, saponin, dan fenol. Senyawa fenol merupakan salah satu senyawa utama yang terdapat pada buah mengkudu dengan skopoletin sebagai senyawa identitas. Senyawa identitas merupakan senyawa dalam suatu tanaman yang berfungsi untuk identifikasi dan standarisasi. Struktur senyawa skopoletin terdiri atas beberapa gugus fungsi meliputi gugus hidroksi, eter, keton, rangkap alkena, dan 2 buah cincin benzena. Metode ekstraksi, jenis pelarut, rasio simplisia dengan pelarut, dan waktu ekstraksi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hasil ekstraksi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap rendemen dan kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu. Simplisia buah mengkudu diekstrak menggunakan metode maserasi dan ultrasonikasi. Ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan variasi pelarut etanol 50%, 70% dan 96% serta variasi waktu 15, 24, dan 48 jam. Sementara itu, ekstraksi dengan metode ultrasonikasi menggunakan rasio simplisia:pelarut 1:10, 1:15, dan 1:20 dengan variasi waktu 15, 30, dan 45 menit. Penentuan rendemen dilakukan melalui penimbangan bobot ekstrak kental yang dibagi dengan bobot simplisia. Sementara itu, penentuan kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu dilakukan dengan metode HPLC. Hasil yang didapat dari analisis HPLC berupa area puncak yang kemudian dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier standar skopoletin sehingga didapat kadar skopoletin dengan satuan mg/g simplisia. Rendemen ekstrak buah mengkudu teroptimal didapatkan dari metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan waktu 18 jam dengan rata-rata rendemen berturut-turut sebesar 30,7887±0,5982 dan 27,2154±3,2581;. Sementara itu, rendemen ekstrak buah mengkudu teroptimal yang didapatkan dari metode ultrasonikasi menggunakan rasio 1:20 dan waktu 15 menit dengan rata-rata rendemen berturut-turut sebesar 40,3418±0,8794 dan 36,1195±2,6357. Kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu teroptimal didapatkan dari metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan waktu 48 jam dengan ratarata kadar berturut-turut sebesar 0,2552±0,0031 dan 0,3244±0,0070 mg/g. Sementara itu, kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu teroptimal yang didapatkan dari metode ultrasonikasi menggunakan rasio 1:15 dan waktu 45 menit dengan rata-rata kadar berturut-turut sebesar 0,2671±0,0011 dan 0,3020±0,0055 mg/g. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut dan rasio simplisia dengan pelarut berpengaruh signifikan terhadap rendemen ekstrak buah mengkudu, namun waktu ekstraksi tidak memiliki pengaruh signifikan. Sementara itu, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kadar skopoletin dalam ekstrak buah mengkudu meliputi konsentrasi pelarut, rasio simplisia dengan pelarut, dan waktu ekstraksi.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr.apt. Nuri, S.Si., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFarmasien_US
dc.subjectMengkuduen_US
dc.subjectSkopoletinen_US
dc.subjectUltrasonikasien_US
dc.subjectMaserasien_US
dc.titlePengaruh Metode Ekstraksi Maserasi dan Ultrasonikasi Terhadap Kadar Skopoletin Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.apt. Nuri, S.Si., M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2apt. Dewi Dianasari, S.Farm., M.Farmen_US
dc.identifier.validatorHasyimen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record