PENERAPAN METODE IMPROVE DISERTAI PEMBERIAN EMBEDDED TEST DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGITIGA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SUKOWONO TAHUN AJARAN 2008/2009
Abstract
Penelitian ini adalah untuk menerapkan metode IMPROVE disertai pemberian embedded test serta meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dan melihat aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukowono mulai tanggal 6 Mei 2009 sampai tanggal 04 Juni 2009 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII B. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, tes, dan wawancara. Data yang dikumpulkan berupa jawaban siswa terhadap tes pendahuluan, embedded test 1 dan 2, tes akhir, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan jawaban siswa terhadap wawancara yang dilakukan, serta analisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan pembelajaran dengan metode IMPROVE disertai pemberian embedded test pada pokok bahasan segitiga di kelas VII B SMP Negeri 1 Sukowono secara umum berjalan lancar, meskipun ada sedikit kendala yaitu dalam pembagian kelompok beberapa siswa masih ramai dan ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru (semua yang disampaikan oleh guru); 2) Pembelajaran dengan metode IMPROVE disertai pemberian embedded test dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat ditunjukkan pada analisis aktivitas siswa dari awal pembelajaran sampai berakhirnya pembelajaran. Dari penelitian didapat hasil pada pertemuan 1 siswa yang tidak aktif 0%, cukup aktif 10%, aktif 55%, sangat aktif 35%. Pada pertemuan 2, siswa yang tidak aktif 0%, cukup aktif 4,2%, aktif 83,3%, sangat aktif 12,5%. Pada pertemuan 3, siswa yang tidak aktif 0%, cukup aktif 0%, aktif 16,7%, sangat aktif 83,3%. Pada pertemuan 4 siswa yang tidak aktif 0%, cukup aktif 4%, aktif 44%, sangat aktif 52%, dan pada pertemuan 5, siswa yang tidak aktif 0%, cukup aktif 4%, aktif 16%, sangat aktif 80%; 3) Selama berlangsungnya pembelajaran, didapatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa secara umum meningkat dari predikat tidak baik menjadi cukup baik. Pada pengerjaan soal tes pendahuluan didapatkan persentase tahap memahami masalah sebesar 8,75%, tahap merencanakan penyelesaian sebesar 3%, tahap melaksanakan rencana sebesar 4%, dan tahap memeriksa jawaban sebesar 4%, sedangkan pada pengerjaan soal tes akhir didapatkan persentase tahap memahami masalah sebesar 75,25%, tahap merencanakan penyelesaian sebesar 73,3%, tahap melaksanakan rencana sebesar 65%, dan tahap memeriksa jawaban sebesar 60%.