dc.description.abstract | Proyek pertambangan memiliki risiko yang tinggi sehingga harus dilakukan analisis kelayakan untuk mengetahui kelayakan proyek tersebut dari segi ekonomi, teknis, lingkungan hidup, dan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan, memperkirakan keuntungan, menilai pengaruh ketidakpastian harga batubara terhadap penilaian kelayakan, dan merekomendasikan pemilihan modal untuk rencana investasi. Penelitian ini melakukan analisis kelayakan dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan PBP (Payback Period); analisis profitabilitas dengan menggunakan perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROA); dan analisis sensitivitas terhadap parameter perubahan Harga Patokan Batubara berdasarkan perubahan nilai α pada prakiraan Harga Batubara Acuan (HBA). Penelitian ini menggunakan empat simulasi struktur modal pada setiap analisisnya, yaitu modal 1 (65% modal pinjaman dan 35% modal ekuitas), modal 2 (35% modal pinjaman dan 65% modal ekuitas), modal 3 (100% modal pinjaman), dan modal 3 (100% modal pinjaman), dan modal 3 (100% modal pinjaman). modal 4 (100% modal ekuitas). Analisis kelayakan menunjukkan bahwa empat simulasi modal layak dilakukan. Simulasi modal 1 memiliki nilai NPV sebesar Rp 2.962.091.977.649,-, IRR sebesar 84,57% dan PBP sebesar 1.926 tahun. Simulasi modal 2 memiliki nilai NPV sebesar Rp2.638.358.561.069,-. IRR sebesar 143,62% dan PBP 1,289 tahun. Simulasi modal 3 memiliki nilai NPV sebesar Rp3.470.825.776.524,-, IRR sebesar 55,86% dan jangka waktu PBP 2.318 tahun. Simulasi modal 4 (100% modal sendiri) mempunyai nilai NPV sebesar Rp 2.147.051.863.477,-, IRR sebesar 74,68% dan PBP sebesar 1,935 tahun. Analisis profitabilitas menunjukkan nilai BCR pada modal 1 sebesar 51,37; modal 2 sebesar 96,60; modal 3 sebesar 32,90; dan modal 4 adalah 34,30. Tingkat ROA keempat ibu kota tersebut sebesar 23,90%. Tingkat ROE Modal 1 sebesar 21,01%; modal 2 sebesar 39,02%; modal 3 dan modal 4 sebesar 13,66%. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa proyek dengan empat simulasi modal masih layak dijalankan ketika terjadi perubahan nilai α sebesar 0,95 pada nilai minimum dan maksimum pada peramalan HBA. Berdasarkan hasil analisis tersebut, rekomendasi rencana investasi proyek pertambangan batubara dilakukan dengan 2 modal (35% modal pinjaman dan 65% modal ekuitas). Modal 1 sebagai pilihan kedua diikuti modal 4 dan modal 3 sebagai pilihan terakhir. | en_US |