Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara di Indonesia

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Value Added Intellectual Capital (VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic (1998), penelitian ini mengukur kontribusi tiga komponen IC: Value Added Human Capital (VAHC), Value Added Capital Employed (VACE), dan Value Added Structural Capital (VASC) terhadap Return on Assets (ROA). Data diambil dari laporan keuangan tahunan 10 perusahaan yang dipilih melalui purposive sampling, dengan total 40 observasi. Analisis dilakukan menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa VAHC dan VACE berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (p<0,05), mengindikasikan bahwa efisiensi modal manusia dan fisik berperan krusial dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sementara itu, VASC meskipun berpengaruh positif, tidak signifikan secara statistik (p>0,05), menunjukkan bahwa modal struktural bukan faktor dominan dalam industri pertambangan batu bara. Temuan ini mengkonfirmasi karakteristik capital-intensive sektor pertambangan yang lebih mengandalkan aset fisik dan SDM terampil dibandingkan aset tidak berwujud seperti sistem atau prosedur organisasi.

Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi manajemen perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya untuk optimalisasi IC, khususnya pada pengembangan SDM dan aset fisik. Bagi akademisi, hasil penelitian memperkaya literatur mengenai pengukuran IC di sektor spesifik dengan karakteristik industri yang unik.