dc.description.abstract | Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan
gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat
abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan
kemampuan imaginasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat.
Salah satu sebab fisika dikatakan sulit adalah pendekatan dan metode yang
digunakan untuk mengajarkan konsep- konsep fisika seolah- olah menegaskan
bahwa konsep- konsep fisika adalah kumpulan rumus- rumus. Oleh karena itu,
untuk memahami pelajaran fisika, maka siswa diharapkan memiliki kemampuan
untuk merepresentasikan konsep fisika secara verbal, matematik, gambar, dan
grafik agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu model dan media
pembelajaran yang dapat digunakan adalah model kooperatif tipe GI (Group
Investigation) disertai media animasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan
representasi verbal, matematik, gambar dan grafik siswa setelah penggunaan
model kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai media animasi dalam
pembelajaran fisika serta mengkaji perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum
dan setelah menggunakan model kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai
media animasi dalam pembelajaran fisika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperiment. Kemudian desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Time-Series Design. Dalam penelitian
ini terdiri dari 3 kali pembelajaran dan 3 kali analisis. Tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakusari. Sampel penelitian ini adalah kelas X-1 ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas terhadap semua populasi yang ada,
yakni kelas X dengan cara purposive sampling.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan rumus N-gain untuk menjawab
rumusan masalah yang pertama sampai keempat, untuk rumusan masalah yang
kelima menggunakan uji t two tail dua pihak.
Berdasarkan hasil analisis peningkatan kemampuan representasi gambar,
grafik, matematik, dan verbal siswa berturut-turut adalah 0,73; 0,60; 0,69; dan
0,61. Berdasarkan hasil analasis dengan perhitungan menggunakan uji t dapat
dilihat bahwa pada tiap pertemuan dengan db = 33 pada taraf signifikansi 0,05
(5%) diperoleh nilai t
test
= 20,086 ; 28,367; dan 26,657. Hal ini berarti, nilai t
>
t
tabel
, di mana nilai t
untuk db = 33 dan taraf signifikansi 0,05 (5%) adalah
2,035, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan model kooperatif
tipe GI (Group Investigation) disertai media animasi untuk meningkatkan
kemampuan multirepresentasi siswa.
tabel
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) Peningkatan representasi verbal siswa menggunakan model
kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai media animasi tergolong tinggi
dengan tingkat N
sebesar 0,73. (2) Peningkatan representasi matematik siswa
menggunakan model kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai media
animasi tergolong sedang dengan tingkat N
gain
sebesar 0,60. (3) Peningkatan
representasi gambar siswa menggunakan model kooperatif tipe GI (Group
Investigation) disertai media animasi tergolong sedang dengan tingkat N
viii
gain
sebesar 0,69. (4) Peningkatan representasi grafik siswa menggunakan model
kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai media animasi tergolong sedang
dengan tingkat N
sebesar 0,61. (5) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan model kooperatif tipe GI (Group
Investigation) disertai media animasi, yakni hasil belajar siswa setelah
menggunakan model kooperatif tipe GI (Group Investigation) disertai media
animasi lebih tinggi daripada sebelum pembelajaran. | en_US |