Show simple item record

dc.contributor.authorROFINANDA, Vanya Salsabila
dc.date.accessioned2025-05-05T23:43:42Z
dc.date.available2025-05-05T23:43:42Z
dc.date.issued2023-04-11
dc.identifier.nim192010101088en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/126164
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 6 Mei 2025en_US
dc.description.abstractPetani sebagai tenaga kerja di bidang pertanian sangat bergantung pada pestisida untuk melindungi tanaman dari hama guna meningkatkan hasil pertanian. Namun, penggunaan pestisida secara masif dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Paparan pestisida yang masuk ke dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain masa kerja, frekuensi, dan lama paparan pestisida. Pestisida bekerja dengan menginhibisi enzim asetilkolinesterase sehingga terjadi akumulasi asetilkolin pada tubuh. Akumulasi asetilkolin tersebut dapat menyebabkan efek nikotinik dan muskarinik, serta toksisitas pada sistem saraf pusat. Salah satu gangguan pada sistem saraf yang dapat terjadi akibat paparan pestisida adalah gangguan fungsi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masa kerja, frekuensi, dan lama paparan pestisida dengan gangguan fungsi kognitif pada petani di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 - Maret 2023 di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Data yang digunakan adalah data primer. Data masa kerja, frekuensi, dan lama paparan pestisida diperoleh dari wawancara terstuktur menggunakan kuesioner paparan pestisida, sedangkan data gangguan fungsi kognitif diperoleh dari Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-INA). Analisis data dilakukan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS). Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk mengetahui gambaran karakteristik subjek penelitian dan analisis bivariat menggunakan uji Fisher Exact untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki masa kerja >10 tahun (88,89%), frekuensi paparan pestisida ≤2 kali setiap minggu (75%), lama paparan pestisida ≤3 jam setiap hari (83,33%), dan mengalami gangguan fungsi kognitif (77,78%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gangguan fungsi kognitif pada petani (p-value = 0,028). Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara frekuensi (p-value = 0,648) dan lama paparan pestisida (p-value = 0,596) dengan gangguan fungsi kognitif pada petani. Petani dengan masa kerja >10 tahun berisiko mengalami gangguan fungsi kognitif 16,2 kali lebih besar dibandingkan petani dengan masa kerja ≤10 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari variabel masa kerja, frekuensi, dan lama paparan pestisida, hanya variabel masa kerja yang memiliki hubungan bermakna dengan gangguan fungsi kognitif pada petani. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi fungsi kognitif petani.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectPESTISIDAen_US
dc.subjectFUNGSI KOGNITIFen_US
dc.subjectPETANIen_US
dc.subjectGANGGUAN FUNGSI KOGNITIFen_US
dc.titleHubungan Masa Kerja, Frekuensi, dan Lama Paparan Pestisida dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Petani di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Pendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Azham Purwandhono, M.Si., Sp.N.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed., Sp.KJ.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record