Analisa Komparasi Daya Transmisi Gelombang FM dan Gelombang AM Pada Keadaan Tiga Dimensi
Abstract
Berdasarkan medium perambatannya gelombang terbagi menjadi dua jenis
yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik
merupakan jenis gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya.
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan
medium dalam perambatannya, beberapa contoh dari gelombang elektromagnetik
adalah sinar X, sinar UV, Inframerah, gelombang TV dan gelombang radio. Salah
satu pemanfaatan gelombang elektromagnetik yaitu sistem radio yang
menggunakan proses modulasi gelombang, baik modulasi frekuensi atau
modulasi amplitudo. Penelitian ini membandingkan karakteristik dan besar daya
transmisi antara gelombang FM dan AM dengan parameter yang sama.
Modulasi gelombang pada dasarnya adalah proses yang mengubah
karakteristik tertentu dari suatu gelombang menurut pola osilasi gelombang yang
lain. Modulasi gelombang dapat dibedakan menjadi modulasi linear dan modulasi
non-linear. Salah satu contoh modulasi linear adalah modulasi DSB (Double Side
Band) salah satu penerapan modulasi ini pada gelombang AM dengan sinyal
carrier yang tetap. Sedangkan salah satu contoh dari modulasi non-linear adalah
modulasi gelombang FM. Keduanya sama-sama digunakan dalam sistem
pemancar radio dengan karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik
tersebut dapat mempengaruhi besar daya transmisi gelombang.
Daya transmisi gelombang FM dan gelombang AM akan dianalisis
menggunakan pendekatan persamaan differensial orde dua dengan nilai ekspektasi
energi rata-rata tiap satuan waktu. Sebaran gelombang yang menunjukkan
perbedaan amplitudo ditampilkan pada keaadan tiga dimensi. Koordinat x, y, dan z
menyatakan keadaan waktu sedangkan koordinat z menyatakan fungsi gelombang
hasil modulasi untuk masing-masing metode modulasi gelombang. Sebaran
gelombang FM dan AM ditampilkan dengan simulasi dengan menggunakan program komputer. Analisa dari daya transmisi gelombang FM dan gelombang
AM dengan menggunakan nilai frekuensi carrier sebesar 20 Hz, frekuensi
modulasi 4 Hz, amplitudo carrier 4 meter dan amplitudo modulasi 2 meter.
Frekuensi carrier sebesar 20 Hz merupakan gelombang suara audiosonik, dimana
rentang frekuensi sinyal suara tersebut mulai 20 Hz sampai 20 KHz.
Parameter pada gelombang carrier harus memiliki nilai yang lebih besar
daripada gelombang yang akan dimodulasi (dibawa). Hal ini dikarenakan pada
proses modulasi energi yang lebih kecil ditumpangkan terhadap energi yang lebih
besar. Persamaan gelombang yang digunakan adalah persamaan gelombang
sinusoida. Hasil dari kombinasi angka-angka tersebut didapatkan bahwa modulasi
gelombang FM menghasilkan nilai amplitudo yang tetap dengan frekuensi yang
bervariasi dengan pola rapatan dan regangan. Sedangkan pada gelombang AM
diperoleh nilai frekuensi yang tetap dan nilai amplitudo bervariasi dengan pola
puncak-lembah. Karakteristik gelombang FM tampak pada nilai frekuensi hasil
modulasi yang berubah-ubah, sedangkan gelombang AM tampak pada nilai
amplitudo hasil modulasi yang berubah-ubah cukup signifikan. Perbedaan
karakteristik tersebut dikarenakan teknik modulasi yang berbeda untuk masingmasing
gelombang.
Daya transmisi gelombang FM diperoleh sebesar 8 watt pada keadaan satu
dimensi, pada keadaan tiga dimensi daya transmisi diperoleh tiga kali lipat
keadaan semula senilai 24 Watt. Sedangkan daya transmisi gelombang AM pada
keadaan satu dimensi diperoleh sebesar 400 Watt untuk keadaan dua dimensi
diperoleh sebesar 1200 Watt. Daya transmisi pada keadaan tiga dimensi nilainya
adalah tiga kali lipat dari keadaan satu dimensi, karena untuk masing-masing
koordinat x, y, dan z memiliki nilai yang sama. Daya transmisi gelombang FM
memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai daya transmisi
gelombang AM. Hal ini karena pada proses modulasi yang termodulasi adalah
nilai dari frekuensi sudut bukan besar nilai amplitudo. Sehingga berapapun besar
frekuensi sudut tidak berpengaruh besar terhadap daya transmisi.