dc.description.abstract | Pb atau tirnbal adalah salah satu logam berat yzurg sering dirnanfaatkan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya tinrbal digunakan dalam industri kabel,
baterai, insektisida, !{rg gembuat pipa. Meikipun timbil mempunyai kegunaan bagi
kehidupan nunusia di sisi lain timbal ilapat rnenirnbulkan efek negatif da'lanr jurnlalr
kadar tertentu' Fada sistem saraf tepi keiacunan timbal dapat menyebabkan neuropati
perifer. Secara klinis ditandai adanya wrist drop dan foot clrop.
Mengingat efek toksik timbal pada saraf perifer khususnya n.ischiadicus ili rlaka
penelitian ini benujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pb asetat peroral
terhadap diameter serat saraf , diameter akson dan-ketebJan mielin. Uasii yang
djperoleh diharapkan dapat memberikan infonnasi tentang pengaruh pb asetat terhadap
sistem saraftepi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor tikus putilr yang dibagi menjadi 2 kelornpok yaitu kelorn[ot toni6t dzur kelornpok
yang_mendapatkan paparan Pb asetat peroral masing-nrasingdengan dosis 65, 125,250,
dan 500 mglkgbb. Pemaparan Pb aietat dilakukan selarni I0 ininggu. Sarnpel yang
didapat berupa potongan saraf n.ischiadicus yang diu,ama dengan teknik pra-TEM modifikasi yang menggtmakan asam osmik seuagii fiksasi dan toloidin blqe sebagai pewarna. Kemudian sampel diamati dan diuktrr dengan mikrometer dengan
menggunakan mikroskop cahaya pernbesaran 45 0x.
-- D-ata yang diperoleh diuji dengan analisis varians satu arah (u.li Anova satu arah).
Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang sangat bermakna dengan p<0,05
terlradap ukuran rerata ketebalan rnielin antaralelom--pok kontrol dengai tetlrnpot
yang mendapatkarr Pb asetat dosis 65, 125,250 dan 500 ing/kgbb. Serraklrr tinggi dosis yang diberikan sernakin tipis rnielinnya. Sedangkan paoi atison tidak ada piit.Aou,,
yang bermakna terhadap ukuran rerata diarneter ikson antara kelornpok kontrol dengan
kelornpok masing-masing perlakuan atau paparan dengan nilai p>0,05.
- Dari penelitian ini dapat disinrpulkan bahwa Pb aietat peroral masing-masing dosis 65,125,250 dan 500 mg/kgbb memptrnyai pengaruh terhadap ukuran ketebalan rnielin
n'ischiadicus tikus. Natnun dernikian hasii perrelitian ini perlu dilarjutkan dengarr menggtnakan fasilitas yang lebitr lengkap seperti mikroskop elektron sehingga
perubahan ultrastmktur yang terjadi dapat diketahui. | en_US |