Show simple item record

dc.contributor.authorCAHYANI, Lili Agustina
dc.date.accessioned2025-03-05T03:18:45Z
dc.date.available2025-03-05T03:18:45Z
dc.date.issued2023-07-13
dc.identifier.nim191910601052en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125617
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractSemakin meningkatnya aktivitas manusia, konsumsi plastik semakin besar karena sifat plastik yang fleksibel, ringan, kuat, tahan air, dan terjangkau. Sifat plastik yang tidak mudah terurai tersebut mengakibatkan plastik tidak mengalami degradasi melainkan pelapukan menjadi potongan kecil plastik berukuran kurang dari 5 mm yang disebut sebagai mikroplastik. Mikroplastik ini masuk ke dalam air dan terakumulasi dalam biota air melalui rantai makanan. Berdasarkan informasi ini, perlu adanya penelitian untuk menentukan apakah mikroplastik mempengaruhi kehidupan akuatik dan pengelolaan serta pengolahan sumber air baku yang terkontaminasi. Metode penelitian yaitu Systematic Literature Review dengan pencarian kata kunci melalui sistem pencarian kata kunci Boolean. Artikel yang ditemukan kemudian disaring dengan menggunakan langkah-langkah PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses). Efek toksisitas mikroplastik pada biota air dengan pengaruh terbesar berasal dari jenis mikroplastik Poliester (PS) berukuran < 1 mm sampai ≥ 1 µm menyebabkan dan gangguan metabolism, gangguan fungsi hati, otak, dan saluran pencernaan, malfungsi organ pencernaan, kerusakan sel. Ukuran PS yang lebih kecil (<1 µm) menyebabkan gangguan atau kerusakan pada tingkat DNA atau metabolisme sel pada biota air. Jenis mikroplastik 8 artikel menyatakan tidak ada efek toksisitas mikroplastik pada biota air. Teknologi penyisihan mikroplastik pada pengolahan air bersih dan ai limbah dibedakan berdasarkan unit-unitnya yaitu pada pre-treatment dngan teknologi screening, clarification dan sand filtration dapat menyisihkan PS, LDPE, PP, PET dengan ukuran berkisar antara 5000 µm hingga 50 µm. tahap primer dengan teknologi screening, rapid sand filter (RSF) dengan koagulasi, primary clarifier, Koagulasi-flokulasi dapat menyisihkan mikroplastik jenis poliamida (PA), polyester (PS) dan yang berbentuk serat dengan ukuran berkisar antara 60 µm hingga > 500 µm. Secondary treatment dengan teknologi sedimentasi, bioreactor, dan lumpur aktif dapat menyisihkan mikroplastik berukuran lebih besar dari 500 µm dengan jenis mikroplastik PP dan PE adalah polimer yang paling umum dalam sampel air limbah, sedangkan pada sampel lumpur mayoritas adalah PET, PS dan PA. Tahap pengolahan air tersier dapat menyisihkan mikroplastik berukuran ≤ 300 µm hingga ≥ 10 µm dan dapat lebih baik menyisihkan mikroplastik jenis LDPE, HDPE, dan PP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectToksisitas Mikroplastiken_US
dc.subjectBiota Airen_US
dc.titleLiterature Review : Toksisitas Mikroplastik pada Biota Air dan Teknologi Penyisihannyaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Lingkunganen_US
dc.identifier.pembimbing1Yeny Dhokhikahen_US
dc.identifier.pembimbing2Abdur Rohmanen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Maret 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record