Show simple item record

dc.contributor.authorVINORI, Febi Zafriya
dc.date.accessioned2025-02-17T07:47:50Z
dc.date.available2025-02-17T07:47:50Z
dc.date.issued2024-02-16
dc.identifier.nim202310101109en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125387
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 17 Februari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractLansia merupakan kelompok yang rentan terhadap risiko jatuh, yang merupakan salah satu penyebab utama cedera dan kematian pada lansia. Hal ini menjadi perhatian sektor kesehatan karena dapat menyebabkan gangguan fisik, hilangnya kemandirian, dan penurunan kualitas hidup pada lansia. Petani tebu, terutama di daerah pedesaan, biasanya terlibat dalam aktivitas yang memerlukan mobilitas fisik dan keseimbangan yang baik. Mereka juga sering terpapar dengan medan kerja yang tidak rata dan berpotensi licin akibat hujan. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia yang bekerja sebagai petani tebu. Desa Randuagung merupakan desa yang mayoritas penduduknya adalah lansia yang masih aktif bekerja sebagai petani tebu. Penelitian sebelumnya mungkin telah memperhatikan risiko jatuh pada lansia, akan tetapi fokusnya tidak spesifik pada populasi lansia yang bekerja sebagai petani tebu di wilayah pedesaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran risiko jatuh pada lansia petani tebu di Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan studi deskriptif cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 115 lansia petani tebu. Pengkajian risiko jatuh menggunakan instrumen Morse Fall Scale (MFS) dan Time Up and Go Test (TUGT). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada usia 60-74 tahun yaitu sebanyak 93% lansia dan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53% lansia. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 78,3% lansia Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 92,2% lansia yang pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir. Selanjutnya, dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki riwayat penyakit hipertensi yaitu sebanyak 71,3% lansia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat risiko jatuh sedang sebanyak 93% lansia dan gangguan mobilitas fisik sebanyak 65,2% lansia. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah lansia petani tebu di Desa Randuagung memiliki tingkat risiko jatuh yang sedang dan mengalami gangguan mobilitas fisik, sehingga perlu dilakukan tindakan preventif pada lansia petani tebu untuk mengurangi tingkat risiko jatuh yang tinggi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan jatuh dan program latihan fisik seperti jalan tandem untuk memperbaiki keseimbangan tubuh pada lansia petani tebu.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Ns. Latifa Aini Susumaningrum, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom DPA: Ns. Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectRisiko Jatuh Lansiaen_US
dc.subjectPetani Tebuen_US
dc.subjectKabupaten Lumajangen_US
dc.titleGambaran Risiko Jatuh pada Lansia Petani Tebu di Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Latifa Aini Susumaningrum, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Komen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Februari 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record