Efek Ekstrak Kulit Kopi Robusta terhadap Pembentukan Lesi Aterosklerosis Koroner pada Tikus Wistar yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis dan Diet Tinggi Lemak

Abstract

Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh penyumbatan karena tumpukan plak pada dinding arteri koroner dan penyebab utamanya adalah aterosklerosis. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebanyak 1,5% penduduk Indonesia menderita kardiovaskular yang berupa penyakit jantung koroner. Aterosklerosis merupakan proses inflamasi kronis yang dimulai dengan peningkatan kadar kolesterol yang tidak normal. Faktor risiko aterosklerosis adalah hiperlipidemia yang dipicu oleh diet tinggi lemak dan periodontitis oleh infeksi Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis). Kulit kopi kaya akan flavonoid, tanin, dan polifenol terbukti memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri yang mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis seperti aterosklerosis. Senyawa bioaktif kopi robusta (Coffea canephora) terbukti dapat berperan dalam menurunkan kadar kolesterol darah dengan meningkatkan sekresi asam empedu dan menurunkan kekentalan darah sehingga penumpukan lemak di pembuluh darah dapat dicegah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lesi aterosklerosis koroner pada model tikus yang diinduksi Porphyromonas gingivalis dan diet tinggi lemak yang diberi ekstrak kulit buah kopi robusta (Coffea canephora). Penelitian ini mengunakan jenis penelitian eksperimental laboratoris in vivo dengan rancangan the post test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan sebanyak 12 ekor dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok I (kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan), kelompok II (kelompok yang diinduksi P. gingivalis dan diet tinggi lemak), dan kelompok III (kelompok yang diinduksi P. gingivalis dan diet tinggi lemak + kopi). Diet tinggi lemak diberikan pada tikus wistar berupa campuran lemak babi yang telah dicairkan dan kuning telur bebek dengan perbandingan 3:2 (ml) sebanyak 5ml/hari menggunakan sonde lambung. Induksi dilakukan dengan cara injeksi 0,05 ml Porphyromonas gingivalis ATCC 33277 dengan konsentrasi 1,5x108 CFU/ml pada area sulkus gingiva bagian bukal gigi molar pertama rahang bawah sebelah kiri sebanyak tiga hari sekali menggunakan tuberculline syringe 30 gauge. Hewan coba dieutanasia setelah perlakuan selama 21 hari, kemudian dilakukan pengambilan darah dan mandibula kiri tikus. Pengambilan arteri koroner dilakukan dengan mengambil potongan longitudinal dibawah 3 mm dari perbatasan atrium dan ventrikel untuk pemrosesan dan pembuatan sediaan histologi dengan pewarnaan Picrosirius Red. Perhitungan ketebalan dinding arteri koroner dan ateroma dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x pada 3 lapang pandang. Hasil penelitian menunjukkan rerata ketebalan dinding arteri koroner pada kelompok I II memiliki dinding arteri koroner paling tebal dibanding dengan kelompok I dan kelompok III. Persentase ateroma pada kelompok II sebesar 75% sedangkan pada kelompok I dan III sebesar 0%. Hal ini membuktikan bahwa pemberian esktrak kulit buah kopi robusta pada kelompok III mampu menurunkan pembentukan lesi aterosklerosis karena mengandung flavonoid, tanin, dan polifenol yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kulit kopi robusta (Coffea canephora) menurunkan pembentukan lesi aterosklerosis koroner pada tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi P. gingivalis dan diet tinggi lemak.