Show simple item record

dc.contributor.authorZAENAB, Zahrina Isnandia
dc.date.accessioned2025-02-04T08:09:39Z
dc.date.available2025-02-04T08:09:39Z
dc.date.issued2023-03-13
dc.identifier.nim182010101008en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125165
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 4 Pebruari 2025en_US
dc.description.abstractDiabetes merupakan kumpulan gangguan metabolisme yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia yang tidak terkontrol. Kondisi diabetes yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berupa makrovaskular dan/atau mikrovaskular pada berbagai organ. Fibrosis merupakan salah satu komplikasi mikrovaskular dari diabetes. Hiperglikemia kronis dan resistensi insulin memicu pembentukan ROS berlebih sehingga terjadi stres oksidatif yang akan mendukung aktivitas fibrotik. Paru-paru merupakan salah satu organ yang rentan terkena dampak dari diabetes, karena memiliki banyak vaskularisasi dan jaringan ikat. Kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat. Daun kelor merupakan bagian yang paling banyak diteliti terutama terkait manfaatnya sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun kelor (EEDK) dalam menghambat fibrosis paru pada tikus wistar model diabetes. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Rumah Hewan Coba Fakultas Kedokteran Universitas Jember, dan Laboraorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sebanyak 27 tikus wistar jantan dibagi dalam tiga kelompok melalui simple random sampling: K0, K1, dan P. K0 merupakan kelompok normal yang hanya diberikan normal salin. K1 merupakan kelompok diabetes yang akan diinjeksikan Streptozotocin (STZ), kemudian diberikan perlakuan dengan normal salin. P merupakan kelompok EEDK, yang diberikan STZ dan diberikan perlakuan EEDK. Dosis STZ yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 45 mg/kgBB diberikan secara injeksi intraperitoneal (ip) dan dosis EEDK sebesar 1000 mg/kgBB diberikan secara peroral. Perlakuan pada ketiga kelompok dilakukan selama empat minggu. Setelah empat minggu, tikus diterminasi kemudian organ paru diambil untuk dibuat preparat histopatologi paru. Preparat diamati dan fibrosis paru dinilai menggunakan modified Ashcroft scale. Hasil penilaian fibrosis paru menunjukkan rata-rata terbesar pada kelompok K1 (6,33 ± 0,96), lalu diikuti dengan kelompok P (4,72 ± 0,45), dan rata-rata terkecil pada kelompok K0 (3,74 ± 0,18). Data kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk melihat signifikansi dari perbandingan tiga kelompok. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p=0,000. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok. Analisis data dilanjutkan dengan uji nonparametrik independent samples untuk melihat perbandingan data antarkelompok. Hasil uji lanjutan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok K0-K1. Hal ini membuktikan STZ berperan baik sebagai agen diabetogenik sehingga dapat menciptakan kondisi fibrosis pada tikus. Kemudian, hasil analisis data antara kelompok K1-P juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti EEDK dapat menghambat fibrosis paru akibat diabetes pada tikus. Peneliti mengharapkan hasil analisis data antara kelompok K0-P menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (P>0,05). Hal tersebut akan menunjukkan bahwa pemberian EEDK dapat mempertahankan kondisi paru tikus seperti pada kelompok normal. Namun, berdasarkan fakta penelitian, hasil analisis data antara kelompok K0-P menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan, EEDK dapat menghambat fibrosis paru akibat diabetes pada tikus, namun belum dapat mempertahankan kondisi paru agar sama seperti tikus kelompok normal.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Suryono, Sp.JP(K)FIHA.FAsCC dr. Ayu Munawaroh Aziz, M.Biomeden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectDIABETESen_US
dc.subjectHIPERGLIKEMIAen_US
dc.subjectEKSTRAK DAUN KELORen_US
dc.subjectFIBROSIS PARUen_US
dc.subjectSTREPTOZOTOCINen_US
dc.titleEfek Ekstrak Etanol Daun Kelor dalam Menghambat Fibrosis Paru pada Tikus Wistar Model Diabetesen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Suryono, Sp.JP(K)FIHA.FAsCCen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Ayu Munawaroh Aziz, M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record