RASIONALITAS PENGUNJUNG CANDI JOLOTUNDO DI KABUPATEN MOJOKERTO (Studi Kasus Tentang Praktek Ritual Yang Dilakukan Oleh Pengunjung Candi Jolotundo Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto)
Abstract
Kajian pada karya tulis ini adalah Rasionalitas pengunjung Candi Jolotundo di
Desa Seloliman. Dengan melihat fenomena sosial yang ada di masyarakat tentang
ritual yang dilakukan di Candi Jolotundo, yang dipercaya dapat memberi berkah,
ketenangan, rejeki, dan menyembuhkan penyakit . Kepercayaan yang ada pada
masyarakat berasal dari mitos bahwa dahulunya Candi Jolotundo tersebut digunakan
raja untuk ritual memperoleh berkah dan ketenangan dalam hidupnya, yang kemudian
membuat masyarakat mempercayai hal tersebut dan melakukan ritual di Candi
Jolotundo tersebut.
Berdasarkan fenomena yang terjadi yang dirumuskan dalam penelitian ini
adalah apa latar belakang, tujuan, rasionalitas, dan dampak yang dirasakan oleh
pengunjung Candi Jolotundo.
Tipe penelitian menggunakan metode kualitatif sehingga menghasilkan data data
yang berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Penggalian data dengan menggunakan metode penelitian observasi,
wawancara secara mendalam, dan studi pustaka
Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah Latar belakang masyarakat
ataupun pengunjung yang datang ke Candi Jolotundo untuk melakukan ritual didasari
oleh kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka, diantaranya
adalah kesuliatan ekonomi yang dihadapi oleh pengunjung Jolotundo, kendala dalam
usaha yang dihadapi, masalah pekerjaan, penyakit yang di derita, dan mencari jodoh.Adapun beberepa tujuan masayarakat atau pengunjung yang melakukan ritual di
Candi Jolotundo adalah pertama bersyukur kepada yang Maha Pencipta atas limpahan
rejeki yang dilimpahkan pada warga, kedua agar usaha yang dijalankan lancar,
mendapat pekerjaan, menyembukan penyakit, dan dimudahkan mencari jodoh.
Rasionalitas yang ada dalam ziarah dan ritual tersebut adalah rasionalitas berorientasi
nilai, rasionalitas instrumental dan tindakan tradisi. Nilai dalam rasionaliats
masyarakat yang mengkramatkan Candi Jolotundo didasari dengan sejarahnya yang
pernah ditempati Raja Airlangga untuk bertapa. Raja dianggap sebagai orang pilihan,
sehingga Candi Jolotundo dalam kepercayaan masyarakat menjadi tempat ritual untuk
mencari berkah atau ketenangan batin. Zaiarah dan ritual yang dilakukan oleh warga
masyarakat Desa Seloliman adalah sebuah tradisi yang dilakukan secara turuntemurun
dengan tujuan sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas ketenangan batin,
limpahan rejeki, hasil bumi dan sumber air yang ada di Desa Seloliman. Dampak
yang dirasakan dari kegiatan ziarah ritual di Candi Jolotundo adalah, mendapat
keselamatan, kedudukan dan kemudahan rezeki juga perubahan perilaku masyarakat
setelah ziarah