dc.description.abstract | Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang
menyebabkan konsekuensi serius terhadap sistem kesehatan maupun ekonomi
nasional. Penggunaan antibiotik yang irasional dapat memunculkan sifat resisten.
Di luar fasilitas kesehatan, umumnya penggunaan antibiotik dinilai menggunakan
kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku. Ketiga aspek tersebut saling
berhubungan satu sama lain, termasuk pada mahasiswa. Mahasiswa merupakan
populasi yang penting karena sudah dapat mengambil keputusan sendiri.
Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrumnya maupun cara
kerjanya. Berdasarkan spektrum, terdapat antibiotik spektrum luas dan sempit.
Berdasarkan cara kerjanya, terdapat antibiotik yang menghambat replikasi DNA,
menghambat sintesis protein, menghambat metabolisme asam folat, dan
menghambat pembentukan dinding sel. Penggunaan antibiotik dapat memicu
munculnya sifat resisten. Kemunculan sifat ini dipercepat dengan penggunaan
antibiotik yang irasional. Perilaku penggunaan antibiotik yang irasional dapat
dihubungkan dengan pengetahuan dan sikapnya. Menurut teori perilaku,
pengetahuan dapat memicu sikap, sikap dapat memicu perilaku, dan pengetahuan
juga dapat memicu perilaku. Di lain sisi, pendidikan, termasuk fakultas tiap
mahasiswa, dapat memicu ketiganya. Sehingga, aspek-aspek tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
Penelitian cross-sectional ini dilaksanakan di Universitas Jember. Dengan
populasi sebesar 37.492, didapatkan jumlah sampel minimal 197 mahasiswa
kesehatan dan 199 mahasiswa nonkesehatan yang diambil dengan metode
proportional quota sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi
secara langsung oleh responden, dengan variabel independen yang dibutuhkan
adalah fakultas masing-masing mahasiswa dan variabel dependennya adalah
pengetahuan, sikap, dan perilakunya terkait penggunaan antibiotik. Kuesioner yang
digunakan sudah valid dan reliabel berdasarkan hasil uji dengan total 25 pertanyaan.
Hasil yang didapatkan dari kuesioner dikoding kemudian dianalisis menggunakan
Chi Square.
Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan bahwa mahasiswa fakultas
kesehatan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait penggunaan antibiotik
yang lebih baik dibandingkan mahasiswa fakultas nonkesehatan dengan perbedaan
yang signifikan (p<0,005). Selain itu, terdapat hubungan antara pengetahuan
terhadap sikap, pengetahuan terhadap perilaku, dan sikap terhadap perilaku
penggunaan antibiotik pada mahasiswa keseluruhan, kesehatan, maupun
nonkesehatan, dengan kekuatan hubungan yang secara umum di tingkat sedang. | en_US |