Show simple item record

dc.contributor.authorSATRIA, Ryan Bintang
dc.date.accessioned2025-01-20T07:03:30Z
dc.date.available2025-01-20T07:03:30Z
dc.date.issued2024-11-28
dc.identifier.nim212010101038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124984
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 Januari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractResistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan konsekuensi serius terhadap sistem kesehatan maupun ekonomi nasional. Penggunaan antibiotik yang irasional dapat memunculkan sifat resisten. Di luar fasilitas kesehatan, umumnya penggunaan antibiotik dinilai menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan satu sama lain, termasuk pada mahasiswa. Mahasiswa merupakan populasi yang penting karena sudah dapat mengambil keputusan sendiri. Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrumnya maupun cara kerjanya. Berdasarkan spektrum, terdapat antibiotik spektrum luas dan sempit. Berdasarkan cara kerjanya, terdapat antibiotik yang menghambat replikasi DNA, menghambat sintesis protein, menghambat metabolisme asam folat, dan menghambat pembentukan dinding sel. Penggunaan antibiotik dapat memicu munculnya sifat resisten. Kemunculan sifat ini dipercepat dengan penggunaan antibiotik yang irasional. Perilaku penggunaan antibiotik yang irasional dapat dihubungkan dengan pengetahuan dan sikapnya. Menurut teori perilaku, pengetahuan dapat memicu sikap, sikap dapat memicu perilaku, dan pengetahuan juga dapat memicu perilaku. Di lain sisi, pendidikan, termasuk fakultas tiap mahasiswa, dapat memicu ketiganya. Sehingga, aspek-aspek tersebut saling berhubungan satu sama lain. Penelitian cross-sectional ini dilaksanakan di Universitas Jember. Dengan populasi sebesar 37.492, didapatkan jumlah sampel minimal 197 mahasiswa kesehatan dan 199 mahasiswa nonkesehatan yang diambil dengan metode proportional quota sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi secara langsung oleh responden, dengan variabel independen yang dibutuhkan adalah fakultas masing-masing mahasiswa dan variabel dependennya adalah pengetahuan, sikap, dan perilakunya terkait penggunaan antibiotik. Kuesioner yang digunakan sudah valid dan reliabel berdasarkan hasil uji dengan total 25 pertanyaan. Hasil yang didapatkan dari kuesioner dikoding kemudian dianalisis menggunakan Chi Square. Berdasarkan uji Chi Square, didapatkan bahwa mahasiswa fakultas kesehatan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait penggunaan antibiotik yang lebih baik dibandingkan mahasiswa fakultas nonkesehatan dengan perbedaan yang signifikan (p<0,005). Selain itu, terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap sikap, pengetahuan terhadap perilaku, dan sikap terhadap perilaku penggunaan antibiotik pada mahasiswa keseluruhan, kesehatan, maupun nonkesehatan, dengan kekuatan hubungan yang secara umum di tingkat sedang.en_US
dc.description.sponsorshipDPU dr. Dini Agustina, M. Biomed. DPA dr. Laksmi Indreswari, Sp. B.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectResistensi Antibiotiken_US
dc.subjectPengetahuan Mahasiswa Resistensi Obaten_US
dc.titleHubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terkait Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan dan Nonkesehatan Universitas Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Dini Agustina, M. Biomed.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Laksmi Indreswari, Sp. B.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 20 Desember 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record