Show simple item record

dc.contributor.authorDANDY PRASOJO
dc.date.accessioned2013-12-24T07:05:35Z
dc.date.available2013-12-24T07:05:35Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM050910302121
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12496
dc.description.abstractPenelitian ini dilatar belakangi oleh menjamurnya jumlah pengemis yang ada di kawasan Kota Jember seperti Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates. Kecamatan ini adalah tempat pusat keramaian Kota Jember. seperti adanya pasar. perumahan. Pertokoan, tempat ibadah, dan pemberhentian lampu merah, adalah tempat mata pencaharian yang di rasa mudah bagi para pengemis untuk menghasilkan uang atau mencari nafkah. Pengemis merupakan fenomena masalah sosial yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, dan bisa di katakan sebagai gejala sosial yang terwujud di daerah perkotaan. Kabupaten Jember memiliki jumlah penduduk yang besar dengan kualitas SDM yang kurang memadai, persebaran penduduk yang tidak merata antar daerah juga menjadi masalah yang tidak kalah peliknya. Seperti halnya masalah kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Jember ternyata berdampak kepada sebagian masyarakatnya yang berada di daerah perkotaan untuk menjadi seorang pengemis. karena untuk mempertahankan hidup dan keluarganya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya status sosial ekonomi yang mereka miliki (miskin) yang pada akhirnya membuat mereka turun kejalan untuk melakukan pekerjaan sebagai pengemis yang hanya untuk mencari sebuah penghasilan/pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan alasan bekerja sebagai pengemis di Kota Jember. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Berapakah hasil pendapatan pengemis di Kota Jember; 2) Apakah alasan bekerja sebagai pengemis. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. dengan pendekatan fenomenologi, Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, kita bisa mengetahui hasil pendapatan dan alasan bekerja sebgai pengemis di Kota Jember. Jika dilihat dari tingkat pendapatan para pengemis di Kota Jember pendapatannya sangat rendah atau hanya berjalan ditempat. Hal ini menunjukkan penghasilan pengemis di Kota Jember bisa di katakan termasuk golongan masyarakat miskin dengan status sosial ekonomi bawah. Karena pendapatannya habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keluarganya. sedangkan pekerjaan mengemis adalah suatu mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan pekerjaan mengemis sudah menjadi satu-satunya pekerjaan (profesinya) yang di jadikan sebuah pilihan hidupnya. Pada umumnya pengemis Kota Jember tidak memiliki pekerjaan lain atau pekerjaan tambahan selain mengemis hal seperti inilah yang membuat mereka tidak bisa mengangkat status ekonominya kearah yang lebih baik. dan alasan mengemis disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal, seperti kemiskinan individu dan keluarga, lanjut usia (lansia), cacat fisik, pribadi yang malas, pasrah menerima nasib. mengemis dianggap bagian dari pekerjaan, dan mengemis bukan pekerjaan yang hina. Faktor eksternal, kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar, susah mencari pekerjaan, rendahnya pendidikan, rendahnya ketrampilan, ijin orang tua, kondisi permisif di kota, penanganan gepeng di kota kurang maksimal. Alasan-alasan tersebut adalah suatu apologi atau alat pembelaan diri untuk menjalankan pekerjaanya sebagai pengemis. tetapi faktor yang paling mendasar dari individu memilih untuk mengemis atau tidak mengemis, adalah nilai-nilai yang dihayati oleh individu. Karena individu melakukan tindakan tersebut berdasarkan tindakan rasionalitas mereka sendiri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050910302121;
dc.subjectPENDAPATAN DAN ALASAN BEKERJAen_US
dc.titlePENDAPATAN DAN ALASAN BEKERJA SEBAGAI PENGEMIS DI KOTA JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record