Show simple item record

dc.contributor.authorHAQ, Haikal Izzul
dc.date.accessioned2025-01-20T04:01:00Z
dc.date.available2025-01-20T04:01:00Z
dc.date.issued2024-12
dc.identifier.nim201910701050en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124951
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 Januari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractMeningkatnya permintaan akan kayu dan fiberglass dalam konstruksi disebabkan oleh kemajuan teknologi di industri perkapalan, yang juga menyebabkan biaya produksi meningkat. Permintaan material komposit, seperti fiberglass, semakin tinggi, terutama pada kapal nelayan. Fiberglass menawarkan ketahanan terhadap pelapukan dan perawatan yang lebih mudah, serta kekuatan lebih tinggi dibanding kayu. Namun, fiberglass kurang ramah lingkungan dan sulit dikendalikan. Pemilihan material yang tepat penting untuk kekuatan dan efisiensi biaya kapal. Kayu, meskipun ringan dan telah lama digunakan, rentan terhadap pembusukan dan kerusakan akibat kelembapan. Material komposit kini menjadi alternatif yang lebih baik. Penelitian ini adalah eksperimen yang menguji pembuatan material komposit dengan serat pelepah pisang. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi KMnO4 terhadap material komposit, ditinjau dari uji tarik dan bending. Metode yang digunakan adalah hand lay up, dengan perlakuan alkalisasi KMnO4 selama 15 menit pada serat pelepah pisang, menggunakan variasi konsentrasi KMnO4 3%, 5%, dan 7%. Hasil pengujian tarik menunjukkan nilai rata rata kekuatan tarik tertinggi pada variasi konsentrasi KMnO4 5% sebesar 33,969 MPa dengan nilai rata rata modulus elastisitas 663,280 MPa sementara nilai terendah ditemukan pada variasi konsentrasi KMnO4 7% dengan rata rata kekuatan tarik sebesar 25,394 MPa dan modulus elastisitas sebesar 595,967 MPa. Pada pengujian bending, material komposit dengan penguat serat pelepah pisang menunjukkan nilai tertinggi pada variasi KMnO4 5% dengan ratarata kekuatan bending sebesar 98,667 MPa sementara variasi KMnO4 7% menghasilkan nilai terendah, dengan rata-rata kekuatan bending sebesar 61,840 MPa. Hasil uji tarik dan bending belum memenuhi standar BKI untuk kapal FRP berbahan fiberglass, yang memiliki standar kekuatan tarik minimal 98 MPa dan kekuatan bending minimal 150 MPa.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama : Pratama Yuli Arianto, S.T., M.T Pembimbing Anggota : Ir. Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.Ten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectKalium Permanganateen_US
dc.subjectKekuatan Tariken_US
dc.subjectSerat Pelepah Pisangen_US
dc.titlePengaruh Variasi Konsentrasi Kalium Permanganate terhadap Kekuatan Tarik dan Bending Komposit Berpenguat Serat Pelepah Pisangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Konstruksi Perkapalanen_US
dc.identifier.pembimbing1Pratama Yuli Arianto, S.T., M.Ten_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.T.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 18 Desember 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record