KONDUKTIVITAS SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR DALAM MENENTUKAN pH
Abstract
Besarnya konduktivitas dari air sungai disebabkan banyaknya garamgaram atau senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Air sungai merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Air sungai merupakan perairan yang sarat akan sisa aktivitas
manusia baik limbah pertanian, limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang mengandung berbagai macam ion-ion, (garam-garam atau senyawa-senyawa). pH merupakan keadaan yang menyatakan banyaknya H+ yang terdapat pada larutan dalam air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai konduktivitas dan pH dari air sungai Sampean Baru. Penelitian konduktivitas dan pH air sungai Sampean Baru Bondowoso ini dilakukan di Laboratorium Program Pendidikan Fisika dan Program Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember pada bulan September 2007 dengan menggunakan metode Sawyer. Bahan percobaan adalah air sungai Sampean Baru Bondowoso dari lima daerah Terak Bulan, Tenggarang, Wonosari, Klabang dan Kotakan. Penelitian ini menggunakan kalium klorida yang sudah teruji nilai konduktivitasnya untuk mengetahui besarnya nilai konstanta sel.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah konduktivitas dari hulu ke hilir sungai Sampean Baru Bondowoso yaitu dari daerah Terak Bulan 2438 (mmhos/cm), Tenggarang 2432 (mmhos/cm), Wonosari 2459(mmhos/cm), Klabang 2148 (mmhos/cm) dan Kotakan 2331 (mmhos/cm). Dari hulu ke hilir pH sungai Sampean Baru yaitu dari daerah Terak Bulan 7,694, Tenggarang 7,690, Wonosari 7,708, Klabang 7,499 dan Kotakan 7,622.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konduktivitas dan pH dari air sungai Sampean Baru Bondowoso. Jika konduktivitas tinggi maka pH air sungai juga mengalami peningkatan. Begitu
juga sebaliknya jika pH rendah maka konduktivitasnya juga rendah.