PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT
Abstract
Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Jember mulai tanggal 22 Agustus 2008 sampai tanggal 12 September 2008 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII A. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, wawancara,lapangan, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan
berupa jawaban siswa terhadap pre test, post tes 1, dan post tes 2, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan jawaban siswa terhadap wawancara yang dilakukan peneliti, dan juga analisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada sub pokok bahasan bilangan bulat di kelas
VII A SMP 7 Negeri Jember yaitu berjalan dengan baik karena sesuai dengan teori yang diharapkan. Tetapi perlu diperhatikan pelaksanaannya pada langkah pembelajaran yang ketiga, yaitu pada saat proses investigasi berlangsung. Penerapan model pembelajaran ini juga mampu meningkatkan prestasi siswa dan ketuntasan belajarnya. Selain itu siswa merasa senang dengan pembelajaran yang diterapkan; 2)
Pembelajaran model pembelajaran Investigasi Kelompok dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada sub pokok bahasan bilangan bulat yang meliputi pemahaman terhadap masalah dan juga cara
penyelesaian siswa terhadap masalah matematika, khususnya pada sub pokok bahsan bilangan bulat. Hal ini juga mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Yang ditunjukkan pada analisis aktivitas siswa (bertanya, menulis, kerja sama, diskusi, dan presentasi) dari siklus I dan siklus II; 3) Pembelajaran Matematika pada sub pokok bahasan bilangan bulat diperoleh presentase ketuntasan belajar (kognitif) secara klasikal sebesar 87,5 %. Penerapan model pembelajaran ini juga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada sub pokok bahasan bilangan bulat. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematika dari penyelesaian soal pre tes, untuk kemampuan pemahaman masalah sebesar 65%, membuat rencana sebesar 32,5%, melaksanakan rencana 32,5%, dan mengecek kembali sebesar 2,5%. Untuk kemampuan pemecahan masalah matematika dari penyelesaian soal post tes 1, untuk kemampuan pemahaman masalah sebesar 100%, membuat rencana sebesar 71,05%, melaksanakan rencana 68,42%, dan mengecek kembali sebesar 21,05%. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematika dari penyelesaian soal post tes 2, untuk kemampuan pemahaman masalah sebesar 100%, membuat rencana sebesar 100%, melaksanakan rencana 90 %, dan mengecek
kembali sebesar 37,5%.