Show simple item record

dc.contributor.authorDIMAS REZA RAHADITYA
dc.date.accessioned2013-12-24T06:51:26Z
dc.date.available2013-12-24T06:51:26Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM041910301134
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12474
dc.description.abstractLataston merupakan lapisan permukaan. Lataston juga disebut HRS (Hot Rolled Sheet) adalah salah satu campuran yang cocok digunakan di Indonesia karenamempunyai kelenturan yang tinggi dan tahan terhadap kelelehan plastis (Rantetoding :1984) . Secara umum bahan perkerasan campuran HRS terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (Filler), dan aspal. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan spesifikasi tertentu yang merupakan hasil mesin pemecah batu (Stone Crusher). Agregat halus terdiri dari pasir atau pengayakan batu pecah yang memenuhi spesifikasi sebagai campuran pada lataston. Menurut ASTM (1989) bahan pengisi (Filler) harus terdiri dari material yang dapat dibagi secara halus seperti abu batu, terak, kapur, semen, abu terbang atau material mineral yang sesuai. Penelitian ini menggunakan material pasir Lumajang dengan penambahan filler serbuk bata merah pada pekerjaan HRS – WC untuk meningkatkan kekuatan pada aspal beton dan untuk memperbaiki stabilitas campuran serta memperkecil kelelehan/penurunan. Tujuan penelitian dengan penggunaan serbuk bata merah sebagai filler adalah untuk mengetahui apakah penambahan serbuk bata merah sebagai filler pada perkerasan HRS-WC s dapat mempengaruhi nilai karakteristik marshall. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Transportasi Universitas Jember pada bulan Februari 2011 sampai bulan Maret 2011. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Agregagat kasar, agregat halus, filler Serbuk Bata merah dan viii aspal penetrasi 60/70. Penelitian menggunakan proporsi campuran pada HRS – WC 34% (agregat kasar), 56% (Agregat Halus), 10% (Filler). Sehingga disimpulkan bahwa filler serbuk bata merah dapat digunakan pada pekerjaan lataston. Dari hasil analisa yang diperoleh, bahwa penggunaan filler serbuk bata merah yang memenuhi standar Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga adalah pada kadar aspal 6,5% jadi nilai kadar aspal optimum (KAO) adalah 6,5%en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041910301134;
dc.subject“Studi Penggunaan Serbuk Bata Merah sebagai Filleren_US
dc.titleSTUDI PENGGUNAAN SERBUK BATA MERAH SEBAGAI FILLER PADA PERKERASAN HOT ROLLED SHEET – WEARING COURSE (HRS-WC)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record