PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI PENILAIAN UNJUK KERJA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI DI SMPN 1 BALUNG KELAS VII E TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Pembelajaran melalui pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan
percobaan sederhana untuk mengajarkan materi. Pembelajaran 1 telah terlaksana
dengan baik. Siswa secara keseluruhan telah aktif terlibat dalam percobaan sederhana
dan pengerjaan LKS. Namun, ada kesulitan ketika siswa harus menuliskan definisi
persegi panjang berdasarkan hasil percobaan. Pembelajaran 2 juga telah berjalan baik.
Siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk mengerjakan percobaan dan LKS.
Hanya saja, siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan rumus luas persegi panjang
dari percobaan. Selanjutnya, kesulitan dialami siswa pada pembelajaran 3 yaitu saat
menyimpulkan hasil percobaan memutar persegi seperempat putaran searah jarum
jam meski secara umum pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Mereka tidak
mengerti hal apa saja yang harus diperhatikan setelah persegi diputar. Pembelajaran 4
juga berjalan lancar, dengan sedikit kendala saat siswa mengerjakan soal latihan
nomor 2 tentang keliling dan luas persegi. Kebanyakan siswa langsung menerka
jawabannya tanpa menggunakan langkah pemecahan masalah Polya.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan peningkatan di tiap
pembelajaran, yaitu berturut-turut dari pembelajaran 1 sampai 4, 61,84%; 67,40%;
72,81% dan 79,86%. Rata-rata nilai LKS cenderung meningkat di tiap pembelajaran
yaitu berturut-turut 84,11; 80,00; 81,80 dan 83,06, meskipun terjadi penurunan dari
pembelajaran 1 ke pembelajaran 2. Rata-rata nilai tes akhir siklus I 72,15 meningkat
menjadi 72,65 pada siklus 2. Aktivitas siswa, pengerjaan LKS serta tes akhir dihitung
untuk mendapatkan nilai akhir. Pada siklus I, rata-rata nilai akhir yaitu 72.82
meningkat menjadi 76,49 pada siklus II. Baik pada siklus I maupun II, keduanya
dapat dikatakan tuntas secara klasikal. Ketuntasan belajar pada siklus I mencapai
77,78% dan meningkat menjadi 91,67% pada siklus II. Aktivitas guru dalam
penelitian ini juga diamati. Persentasenya cenderung meningkat di tiap pembelajaran
berturut-turut yaitu 89,29%; 92,86%; 92,86% dan 96,43%.