Show simple item record

dc.contributor.authorAYUNINGTYAS, Rivanya
dc.date.accessioned2024-10-14T02:06:17Z
dc.date.available2024-10-14T02:06:17Z
dc.date.issued2024-09-23
dc.identifier.nim201910801050en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124416
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 14 Oktober 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractLapangan Y merupakan lapangan gas bumi yang memperoleh kontrak penjualan gas selama 10 tahun dengan target gas rate pada akhir kontrak sebesar 11 MMSCFD. Dengan Reserve Lapangan Y sebesar 490.74 BSCF, sehingga masih cukup banyak cadangan yang belum terambil yaitu sebesar 166.18 BSCF. Perusahaan kemudian melakukan pengeboran tiga sumur infill pada Lapangan Y untuk mencapai target produksi sesuai kontrak. Skenario jaringan pipa dari tiga sumur infill merupakan bentuk optimasi yang dilakukan dalam memberikan rekomendasi pemodelan jaringan pipa sumur infill yang menghasilkan volume gas paling besar dengan bottlenecking yang terjadi paling kecil. Tujuan dari pemodelan jaringan adalah untuk menentukan apakah sebaiknya sumur infill digabungkan dalam satu jaringan pipa dengan sumur existing terdekat ataupun dibuat jaringan pipa terpisah. Dikarenakan sumur infill cenderung memiliki produktivitas yang besar dan dapat mendominasi sumur dengan produktivitas kecil hingga menyebabkan rate loss. maka penting untuk memasangkan sumur infill dengan sumur existing yang juga memiliki produktivitas besar. Skenario optimasi jaringan produksi permukaan kemudian terbagi menjadi 3 skenario berdasarkan produktivitas sumur. Pemodelan dari keseluruhan sistem produksi Lapangan Y dimulai dari reservoir, sumuran hingga jaringan pipa menggunakan simulator MBAL untuk simulator reservoir, PROSPER untuk simulator sumur serta GAP untuk total system. Model pada simulator yang telah merepresentasikan keseluruhan sistem produksi Lapangan Y disebut dengan model terintegrasi. Berdasarkan hasil running pada tiga skenario yang dilakukan pada simulator, diketahui bahwa skenario 3 yaitu masimg-masing sumur infill dibuat jaringan pipanya sendiri merupakan skenario yang mampu menghasilkan volume gas paling besar pada akhir masa kontrak yaitu sebesar 12.76 Mmscfd dan cumulative gas production sebesar 428.64 BSCF. Selanjutnya dilakukan analisis bottlenecking menggunakan bottlenecking index (BNI) untuk mengetahui bottlenecking yang terjadi pada ketiga skenario optimasi. Analisa bottlenecking dihitung dengan melakukan perbandingan antara laju ali maksimum total yang diterima pada Gathering Station (qGS) terhadap laju alir maksimum total (qmax). Berdasarkan hasil analisis bottlenecking menggunakan bottlenecking index (BNI) diperoleh bahwa skenario 3 merupakan skenario dengan bottlenecking index paling besar yaitu 0.71 dari nilai maksimum yaitu 1. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa skenario ketiga merupakan skenario yang menghasilkan volume gas paling optimal serta skenario ini juga memiliki nilai BNI yang optimal. Namun, dikarenakan perbedaan antara volume gas dan nilai BNI pada skenario kedua dan skenario ketiga tidak signifikan, maka penulis memilih skenario kedua sebagai skenario optimasi pada Lapangan Y. Hal ini karena skenario kedua menggunakan lebih sedikit pipa sehingga dapat mengurangi biaya operasi lapangan.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama Bapak Ir.Hadziqul Abror, S.Si., M.T Dosen Pembimbing Anggota Bapak Dr. Ir.Agus Triono S.T., M.Ten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectOptimasi Produksi Gas Lapangan Yen_US
dc.subjectPenambahan Sumur Infillen_US
dc.subjectJaringan Pipa Model Terintegrasien_US
dc.titleOptimasi Produksi Gas Lapangan Y dengan Penambahan Sumur Infill Melalui Skenario Jaringan Pipa Model Terintegrasien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Perminyakanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir.Hadziqul Abror, S.Si., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Ir.Agus Triono S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 9 Oktober 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record