Show simple item record

dc.contributor.authorPRATAMA, Kristian Aji
dc.date.accessioned2024-08-28T02:46:09Z
dc.date.available2024-08-28T02:46:09Z
dc.date.issued2023-01-31
dc.identifier.nim160110301005en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124298
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lela Tgl 28 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractSkripsi ini mengkaji tentang sejarah adat pengantin Ponoragan di Kabupaten Ponorogo tahun 2008-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pembentukan, pengukuhan, dan eksistensi adat pengantin Ponoragan. Kajian ini menggunakan metode sejarah, pendekatan antropologi budaya, dan teori antropologi dalam dinamika sosial budaya oleh Kingsley Davis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adat pengantin Ponoragan digagas oleh Sutji Hariati yang merupakan Ketua DPC HARPI “MELATI” Kabupaten Ponorogo. Ia bercita-cita agar Kabupaten Ponorogo memiliki identitas adat pengantin daerahnya. Pembentukan adat pengantin Ponoragan bersumber dari kesenian Reyog Ponorogo dan dipengaruhi oleh kebudayaan Mataraman. Lahirnya adat pengantin Ponoragan telah melibatkan para budayawan, seniman, dan akademisi rias yang dinaungi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ponorogo. Unsur kesenian Reyog Ponorogo yang terdapat pada adat pengantin ini menjadi pembeda dengan adat pengantin daerah lain. HARPI “MELATI” dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo berperan dalam melahirkan adat pengantin Ponoragan, salah satunya menfasilitasi acara sarasehan tahun 2014 untuk mensosialisasikan adat pengantin Ponoragan kepada para perias dan masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Pada tahun 2017 Adat pengantin ini dipakemkan dengan diterbitkannya buku Pedoman Adat Pengantin Ponoragan dan dikukuhkan secara nasional oleh Dewan Pimpinan Pusat HARPI “MELATI”. Bupati Ponorogo telah melaksanakan acara pernikahan putrinya menggunakan konsep adat pengantin Ponoragan pada tahun 2017. Adat pengantin ini meraih juara dua dalam acara Tata Rias Pengantin Tradisional Tingkat Nasional di Kota Bandung pada tahun 2019. Meskipun demikian, adat pengantin Ponoragan belum dapat berkembang di Kabupaten Ponorogo yang disebabkan oleh faktor selera yang terbangun di masyarakat dan harga adat pengantin Ponoragan cukup fantastis dibandingkan adat pengantin yang lain.en_US
dc.description.sponsorshipMrr. Ratna Endang Widuatie, S.S., M.A. Dra. Dewi Salindri, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectHARPI "MELATI"en_US
dc.subjectADAT PENGANTINen_US
dc.subjectPONORAGANen_US
dc.subjectREYOGen_US
dc.subjectMATARAMANen_US
dc.titleSejarah Adat Pengantin Ponoragan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 - 2019en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Mrr. Ratna Endang Widuatie, S.S., M.A.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dra. Dewi Salindri, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record