Show simple item record

dc.contributor.authorFATMAWATI, Diana
dc.date.accessioned2024-08-27T03:26:42Z
dc.date.available2024-08-27T03:26:42Z
dc.date.issued2023-03-09
dc.identifier.nim190210303019en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124239
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 27 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractPembelajaran di Indonesia di era digital terus mengalami perkembangan termasuk dalam pembelajaran geografi. Kemampuan berpikir spasial menjadi salah satu tujuan yang penting dari pembelajaran geografi. Siswa perlu memiliki kemampuan berpikir spasial untuk memudahkan siswa dalam menghadapi maupun menganalisis permasalahan yang terjadi di suatu wilayah. Permasalahan yang terjadi di sekolah yaitu kemampuan berpikir spasial siswa yang masih rendah, hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang digunakan masih berfokus pada guru sehingga siswa terkadang merasa bosan, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang variatif, dan sumber belajar yang minim karena mayoritas masih terpusat pada buku LKS. Model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) dapat diterapkan peneliti sebagai solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir spasial siswa. Model pembelajaran ini merupakan model yang menghadapkan siswa secara langsung pada suatu atau sejumlah sumber belajar dengan segala hal yang berkaitan dengan sumber belajar. Peneliti juga menggunakan media berbasis Augmented Reality (AR) yang dapat menampilkan objek geografi secara 3D. Pembelajaran model ini menciptakan suasana pembelajaran geografi yang lebih menyenangkan dan menarik minat siswa. Siswa dapat belajar mandiri untuk mencari informasi melalui berbagai sumber belajar dan melatih kerjasama antar siswa melalui diskusi kelompok. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) terhadap kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design, dimana peneliti tidak memilih sampel penelitian secara random. Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan uji homogenitas dari nilai ulangan harian siswa pada bab sebelumnya. Pengujian data dilakukan mendapatkan hasil heterogen sehingga untuk pemilihan sampel dilakukan dengan purposive random sampling. Peneliti menggunakan 2 kelas penelitian yaitu kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol dan X IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai independent sample T-test sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai tersebut termasuk kurang dari 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa apabila nilai signifikansi < 0,05 sehingga H0 ditolak (H1 diterima) maka dapat diartikan bahwa model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Adapun nilai gain score kelas eksperimen sebesar 0,67 yang artinya peningkatan kemampuan berpikir spasial siswa berada pada kategori sedang. Model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) banyak membantu siswa dalam berpikir spasial pada materi vulkanisme. Tampilan objek vulkanisme secara 3D yang dapat diakses oleh siswa secara langsung melalui handphone masing-masing menjadikan siswa lebih bersemangat dan aktif untuk mempelajari materi vulkanisme. Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) di kelas eksperimen berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa, dan nilai rata-rata hasil posttest yang diberikan menunjukkan hasil kelas eksperimen dengan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Indikator berpikir spasial yang paling menonjol adalah aura, sedangkan yang paling rendah adalah indikator transition.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Yushardi, S.Si., M.Si., M.C.E. Elan Artono Nurdin, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectRESOURCE BASED LEARNING (RBL)en_US
dc.subjectAUGMENTED REALITYen_US
dc.subjectSPASIALen_US
dc.titlePengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning (RBL) Berbasis Augmented Reality (AR) terhadap Kemampuan Berpikir Spasial Siswa SMAen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Geografien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Yushardi, S.Si., M.Si., M.C.E.en_US
dc.identifier.pembimbing2Elan Artono Nurdin, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record