dc.description.abstract | Di Indonesia, terdapat dua jenis kesenian yaitu tradisional dan modern.
Penelitian ini berfokus pada kesenian tradisional jaranan, yang memiliki nilai
sejarah dan seni tinggi. Kesenian jaranan telah mengalami pergeseran dari
kegiatan ritual sakral menjadi sarana hiburan. Di Dusun Krajan, Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember, kesenian jaranan masih dilestarikan oleh Kelompok
Duta Campursari, meski menghadapi tantangan dari globalisasi dan teknologi
yang mengubah minat masyarakat. Kelompok ini dibentuk untuk melestarikan
seni jaranan dan memberikan wadah bagi anggotanya untuk menyalurkan hobi
serta mencari nafkah. Untuk menarik minat masyarakat, mereka memadukan
unsur seni tradisional dan modern. Penelitian ini mengidentifikasi masalah utama
berupa kemunduran kelompok kesenian tradisional akibat faktor ekonomi dan
kurangnya penyaluran minat generasi muda. Kelompok Duta Campursari
mengatasi masalah ini dengan menggabungkan kesenian jaranan dan janger,
menciptakan inovasi untuk menghidupkan kembali kesenian tradisional.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengkaji dan menganalisis
latar belakang pelestarian kesenian jaranan oleh kelompok kesenian Duta
Campursari di Dusun Krajan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. (2)
Menganalisis bentuk upaya pelestarian kesenian jaranan di Dusun Krajan,
Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember yang dilakukan oleh kelompok kesenian
Duta Campursari. (3) Mengkaji dan menganalisis faktor pendukung serta faktor
penghambat dalam pelestarian kesenian jaranan oleh kelompok kesenian Duta
Campursari di Dusun Krajan, Kecamatan Patrang, Kabupaten JemberBagi peneliti,
sebagai sarana latihan dalam penulisan dan penelitian. Manfaat penelitian : (1) Bagi pengetahuan, dapat menambah wawasan terkait peranan kelompok Duta
Campursari dalam melestarikan kesenian jaranan di Dusun Krajan, Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember (2) Bagi masyarakat umum, mengenalkan kelompok
kesenian di Kabupaten Jember yakni Duta Campursari yang berupaya
melestarikan kesenian jaranan di Dusun Krajan, Kecamatan Patrang, Kabupaten
Jember (3) Bagi Almamater, sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan Tri Darma
Perguruan Tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
sejarah menurut Kuntowijoyo dengan lima tahapan, yaitu: (1) pemilihan topik; (2)
pengumpulan sumber atau heuristik; (3) verifikasi (kritik dan keabsahan sumber);
(4) intepretasi; (5) historiografi atau penulisan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan antropologi budaya dan teori yang digunakan yakni teori peran
menurut Levinson dan teori peran menurut B.J Biddle.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa masalah utama yang mengancam
eksistensi kesenian tradisional di Dusun Krajan: penurunan eksistensi kelompok
kesenian, kesulitan ekonomi para seniman, minat generasi muda yang tidak
tersalurkan, dan pengaruh perkembangan teknologi. Masalah ini saling berkaitan
dan menyebabkan kemunduran kelompok kesenian. Untuk mengatasi masalah
tersebut, Kelompok Duta Campursari menggabungkan unsur kesenian jaranan dan
janger untuk menciptakan daya tarik baru dan menjadikan kelompok ini sebagai
sumber penghasilan. Mereka melakukan kegiatan pelestarian seperti pementasan,
partisipasi dalam event kesenian, pemanfaatan teknologi, serta regenerasi dan
latihan rutin.
Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan Penelitian ini menyoroti peran
Kelompok Duta Campursari Jember dalam melestarikan kesenian jaranan di
Dusun Krajan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Di tengah tantangan
globalisasi, kelompok ini aktif melestarikan kesenian yang terancam punah
melalui inovasi seperti menggabungkan kesenian berbeda dalam satu pertunjukan.
Mereka mendirikan wadah pembelajaran, mengadakan latihan rutin, pementasan,
serta promosi melalui platform digital seperti YouTube untuk menarik minat
penonton dan menghidupkan kembali kesenian jaranan di masyarakat. | en_US |