Show simple item record

dc.contributor.authorKAUTSAR, Azyumardi Azra
dc.date.accessioned2024-08-27T01:42:09Z
dc.date.available2024-08-27T01:42:09Z
dc.date.issued2023-02-02
dc.identifier.nim192010101179en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124202
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lela Tgl 27 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractKecacingan masih menjadi masalah di dunia. Menurut WHO, anak dengan rentang umur 1 – 4 tahun memiliki morbiditas infeksi kecacingan yang tinggi. Angka infeksi kecacingan pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Selain itu, anak yang mengalami stunting atau gizi kurang, rawan mengalami infeksi kecacingan. Hal ini mampu dicegah dengan adanya peran pengetahuan ibu mengenai PHBS, Stunting, dan gizi. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember dan Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan Agustus 2022 hingga Januari 2023. Populasi terdiri dari seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 12 – 59 bulan dan bertempat tinggal di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Pengambilan sampel menggunakan Teknik consecutive sampling dan didapatkan sampel berjumlah 69 ibu. Pengetahuan Ibu diperoleh melalui kuesioner dan infeksi kecacingan didapatkan dari pemeriksaan feses balita menggunakan Teknik Flotasi. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney (α=0,05) Hasil peneltian menunjukkan terdapat 4 balita (5,79%) yang mengalami kecacingan dan disebabkan oleh cacing jenis Ascaris lumbricoides dan hookworm. Tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS, paling banyak memiliki kategori baik pada indikator air bersih (60,8%), jamban sehat (42,02%), kebersihan rumah (42,02%), merokok (44,92%), pembuangan sampah (65,21%), dan konsumsi buah dan sayur (46,37%). Tingkat pengetahuan ibu tentang stunting, paling banyak memiliki kategori kurang (69,56%). Sedangkan untuk tingkat pengetahuan ibu tentang gizi paling banyak memiliki kategori baik (56,5%). Hasil analisis menggunakan Mann Whitney menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan sarana air bersih (Sig.(2-tailed=0,304), jamban sehat (Sig.(2-tailed=0,111), pembuangan sampah (Sig.(2-tailed=0,573), konsumsi buah dan sayur (Sig.(2-tailed=0,077), stunting (Sig.(2-tailed=0,284), dan gizi (Sig.(2-tailed=0,409) dengan prevalensi balita kecacingan. Terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan rumah (Sig.(2- tailed=0,027) dan merokok (Sig.(2-tailed=0,036) dengan prevalensi balita kecacingan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kebersihan rumah dan merokok dengan balita kecacingan serta tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang sarana air bersih, pembuangan sampah, konsumsi buah dan sayur, stunting, serta gizi dengan balita kecacingan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectKECACINGANen_US
dc.subjectPHBSen_US
dc.subjectGIZIen_US
dc.subjectSTUNTINGen_US
dc.titleHubungan Pengetahuan Ibu tentang PHBS, Gizi dan Stunting dengan Prevalensi Balita Kecacingan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr Yudha Nurdian, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr Irawan Fajar Kusuma M.Sc Sp PDen_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record