dc.description.abstract | Plastik merupakan suatu material yang paling banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dikarenakan sifatnya yang ringan dan kuat. Plastik yang
mengalami kerusakan akan menjadi limbah pada akhirnya dan menumpuk
sehingga dapat mengotori lingkungan. Plastik memiliki sifat tahan lama yang
dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti susahnya
terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, diperlukan suatu material
yang dapat memiliki sifat seperti plastik namun dapat terdegradasi secara alami
dalam jangka waktu yang cepat, seperti pemanfaatan plastik biodegradable atau
bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanik
material bioplastik berbasis pati jagung, pati sagu, dan penguat endokarp kulit
kopi. Sifat tersebut meliputi densitas material, daya serap air, uji tarik, modulus
elastisitas tarik, morfologi internal, dan kemampuan biodegradasi. Penggunaan
pati sagu dan pati jagung pada pembuatan bioplastik divariasikan dengan
perbandingan 1:5, 1:2, 1:1, 2:1, dan 5:1. Perbandingan pati sagu dan pati jagung
yang digunakan mempengaruhi sifat fisis dan mekanik yang dihasilkan. Sifat
tersebut dipengaruhi oleh sifat yang dimiliki material penyusunnya. Variasi
kombinasi pati dengan perbandingan 5:1 memiliki karakteristik densitas yang
tinggi yaitu sebesar (1,496±0,071) g/cm3
dibandingkan densitas pada variasi 1:5
yaitu (1,324±0,033) g/cm3
. Nilai densitas yang lebih besar pada material dengan
variasi 5:1 tidak memiliki ketahanan terhadap air dibandingkn material yang
memiliki densitas lebih rendah. Ketahanan terhadap air yang dimiliki oleh
material mempengaruhi sifat mekanik yang dimilikinya. Oleh karena itu, kekuatan
tarik yang dimiliki oleh material bioplastik dengan variasi 5:1 sebesar (1,91±0,12)
MPa dibandingkan dengan material dengan variasi 1:5 yang menghasilkan
kekuatan tarik lebih besar yaitu (4,31±0,05) MPa. Ketahanan terhadap air yang
rendah pada material bioplastik dapat membantu dalam proses degradasi yang lebih cepat, sehingga material dengan variasi 5:1 mengalami bidegradasi lebih
cepat dibandingkan material dengan variasi 1:5. | en_US |