dc.contributor.author | ARFINA, Safira | |
dc.date.accessioned | 2024-08-19T04:01:25Z | |
dc.date.available | 2024-08-19T04:01:25Z | |
dc.date.issued | 2022-02-27 | |
dc.identifier.nim | 19201010101117 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124022 | |
dc.description | Finalisasi oleh Taufik_Lela Tgl 19 Agustus 2024 | en_US |
dc.description.abstract | Stres sudah menjadi bagian dari kehidupan modern baik di lingkungan sekolah, kerja, hingga keluarga. Stres merupakan ketegangan fisiologis dan psikologis yang disebabkan oleh stresor dari luar tubuh baik secara fisik maupun emosional. Salah satu stresor dari luar tubuh adalah faktor ekonomi berupa pendapatan dan penyakit yang menyertai seperti diabetes melitus. Pasien diabetes melitus membutuhkan perubahan pola hidup yang meningkatkan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Perubahan tersebut menimbulkan permasalahan baru bagi pasien diabetes sehingga dapat menimbulkan stres.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional, observasional analitik, dan retrospektif, yang menggunakan data primer pendapatan bulanan dan hasil kuesioner DASS-21 pada 30 responden pasien diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Sumbersari dan Patrang Kabupaten Jember. Penelitian dilaksanakan di Gedung OSCE Fakultas Kedokteran Universitas Jember selama Bulan Juli 2022 – Januari 2023. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa karakteristik umum serta data primer berupa hasil wawancara kuesioner Depression Anxiety Stress Scales 21 (DASS-21) dan penghasilan per bulan. Analisis data menggunakan Uji Statistik Spearman pada dan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 didominasi oleh usia 45-54 (53,33%), perempuan (80%), status menikah (96,67%), pendidikan tingkat menengah (50%), tidak bekerja (43,33%), domisili Sumbersari (56,67%), dan kadar glukosa darah puasa (GDP) tidak terkontrol (80%). Analisis univariat menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 mayoritas memiliki tingkat pendapatan tinggi (53,33%) dan kejadian stres yang rendah (26,66%). Hasil uji analitik korelatif Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan di antara variabel (p=0,915). Rendahnya angka stres pada penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh tinggi dukungan keluarga terhadap pasien DM tipe 2 sehingga harus dipertahankan. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menghubungkan stres pada pasien DM dengan stresor lainnya. Selanjutnya skrining DM dapat ditingkatkan pada kelompok usia 45-54 tahun, perempuan, status menikah, pendidikan tingkat menengah, dan tidak bekerja. | en_US |
dc.description.sponsorship | dr. Ancah Caesarina Novi M., Ph.D dan dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed., Sp.KJ | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.subject | DIABETES MELITUS | en_US |
dc.subject | PENDAPATAN | en_US |
dc.subject | STRES | en_US |
dc.title | Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Kejadian Stres pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Sumbersari dan Patrang Kabupaten Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | dr. Ancah Caesarina N.M., Ph.D | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed., Sp.KJ | en_US |
dc.identifier.validator | Taufik | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |