Show simple item record

dc.contributor.authorWICAKSONO, Ayssa
dc.date.accessioned2024-08-15T02:24:13Z
dc.date.available2024-08-15T02:24:13Z
dc.date.issued2024-07-11
dc.identifier.nim172210101146en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123956
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 15 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractAntiplatelet adalah obat yang banyak digunakan untuk mencegah aktivasi platelet dan agregasi, menghambat pembentukan trombus arteri yang dapat berkontribusi pada perkembangan infark miokard dan stroke, terutama stroke infark. Obat antiplatelet yang digunakan untuk mengatasi stroke ada berbagai macam, yaitu clopidogrel dan aspirin. Penggunaan antiplatelet untuk mengatasi stroke infark saat rawat inap dapat dilakukan dengan tunggal atau kombinasi. Pemilihan obat antiplatelet yang digunakan oleh pasien stroke infark rawat inap sesuai kebutuhan pasien. Salah satu penelitian tentang kombinasi antiplatelet, CHANCE (Clopidogrel in High-risk patients with Acute Non-disabling Cerebrovascular Events), menunjukkan bahwa risiko stroke berulang menurun dengan lebih baik setelah mengonsumsi kombinasi clopidogrel dan aspirin selama sembilan puluh hari dibandingkan dengan pengobatan aspirin saja tanpa peningkatkan risiko perdarahan. Namun, hal ini akan berakibat pada biaya yang dikeluarkan oleh pasien. Biaya yang dikeluarkan oleh pasien rawat inap dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fasilitas rumah sakit, pengobatan yang diambil selain menerima obat antiplatelet, kelas kamar yang diambil jika pasien tersebut adalah pasien BPJS, dan sebagainya. Maka dari itu, dilakukannya Cost Minimization Analysis (CMA) atau Analisis Minimalisasi Biaya pada penelitian ini untuk mengetahui perbandingan biaya antiplatelet tunggal dan kombinasi. Data diperoleh dari rekam medis dan jumlah pembayaran pasien rawat inap secara retrospektif pada 100 pasien stroke infark rawat inap dari hasil teknik pengambilan sampel periode tahun 2022. Berdasarkan data tersebut, pasien berjenis kelamin terbanyak adalah lakilaki (55,00%), rentang usia 46-65 tahun (54,00%), lama rawat inap 4-6 hari (64,00%), pasien BPJS kelas 3 (70,00%) dan penyakit komorbid DM (29,00%). Profil biaya pasien stroke infarks terbesar berada pada profil biaya pelayanan sebesar Rp 2.898.606,25 (59,37%). Pasien terbanyak yang mendapat antiplatelet berupa kombinasi clopidogrel 75mg dan aspirin 80mg (65 pasien (65,00%)) dengan rata-rata lama penggunaan antiplatelet yaitu 7,66 hari. Profil biaya yang diperoleh dari data pembayaran pasien rawat inap dapat menunjukan hasil CMA yang mana antiplatelet kombinasi yang paling minimal biaya dengan total rata-rata biaya sebesar Rp. 4.788.662/pasien.en_US
dc.description.sponsorshipDr. apt.Afifah Machlaurin, S.Farm., M.Sc. apt. Ema Rachmawati, S.Farm., M.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectSTROKE INFARKen_US
dc.subjectCMAen_US
dc.subjectSEMBUHen_US
dc.subjectANTIPLATELETen_US
dc.subjectBIAYAen_US
dc.titleAnalisis Minimalisasi Biaya Penggunaan Antiplatelet pada Pasien Stroke Infark Rawat Inap di RSUD Gambiran Kota Kedirien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt.Afifah Machlaurin, S.Farm., M.Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2apt. Ema Rachmawati, S.Farm., M.Sc.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record