Show simple item record

dc.contributor.authorBASEL, Winie Agustina Putri
dc.date.accessioned2024-08-14T02:29:16Z
dc.date.available2024-08-14T02:29:16Z
dc.date.issued2023-12-01
dc.identifier.nim182010101157en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123868
dc.description.abstractKejadian cleft lip and palate adalah sekitar 1 dari 600 sampai 800 kelahiran hidup (1,42 dari 1000) dan cleft palate yang terisolasi terjadi sekitar 1 dari 2000 kelahiran hidup. Persentase kejadian cleft lip, cleft palate, dan cleft lip and palate di Indonesia mencapai 20,4% (Kemenkes, 2018). Cleft lip and palate biasanya mengalami masalah pada fungsi telinga tengah dan gangguan pendengaran. Timpanogram merupakan salah satu komponen pemeriksaan timpanometri yang dapat digunakan sebagai parameter untuk menilai kelainan fungsi telinga tengah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tipe cleft lip and palate dengan fungsi telinga tengah berdasarkan hasil timpanogram. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terkait risiko dari cleft lip and palate yang dapat menyebabkan gangguan fungsi telinga tengah dan dapat menjadi evaluasi untuk melakukan pemeriksaan telinga sedini mungkin. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasi dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitian ini menggunakan studi crossectional berdasarkan rekam medis yang ada di RS Paru Jember pada Juni 2023 sampai dengan Juli 2023. Kriteria inklusi penelitian ini adalah anak usia 3 bulan – 5 tahun pasien cleft lip and palate dan belum pernah melakukan operasi rekonstruksi. Kriteria eksklusi yaitu penderita ISPA, perforasi membran timpani, ruptur membran timpani, dan riwayat operasi insersi grommet. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi selanjutnya dilakukan pemeriksaan timpanogram dan hasil yang diperoleh diolah dengan analisis statistik chi square. Sampel penelitian berjumlah 20 pasien. Hasil penelitian berdasarkan usia 0-1 tahun sebanyak 19 pasien (95%) dan usia 1-5 tahun sebanyak 1 pasien (5%). Berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 11 pasien (55%) dan perempuan sebanyak 9 pasien (45%). Tipe cleft III ditemukan sebanyak 13 pasien (65%) dan tipe cleft I sebanyak 7 pasien (35%). Fungsi telinga tengah dengan tipe timpanogram tipe B ditemukan sebanyak 10 pasien (50%) pada telinga kanan dengan dan timpanogram tipe A sebanyak 12 pasien (60%) pada telinga kiri. Analisis uji statistik chi square pada telinga kanan didapatkan nilai p = 0,027 dan telinga kiri dengan nilai p = 0,028 yang berarti terdapat hubungan tipe cleft lip and palate dengan fungsi telinga tengah. Cleft lip tanpa disertai dengan cleft palate tidak berpengaruh ke fungsi telinga tengah dan pendengaran.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectCleft Lip and Palateen_US
dc.subjectFungsi Telinga Tengahen_US
dc.subjectTimpanogramen_US
dc.titleHubungan Tipe Cleft Lip and Palate dengan Fungsi Telinga Tengah Berdasarkan Hasil Timpanogramen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp.BP-RE, Subsp.L.B.L(K)en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Nindya Shinta R., M.Ked.,Sp.T.H.T-KLen_US
dc.identifier.validatorrevaen_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record