Show simple item record

dc.contributor.authorAISYAH, Alifianing Rahman Nur
dc.date.accessioned2024-08-12T07:24:28Z
dc.date.available2024-08-12T07:24:28Z
dc.date.issued2024-01-03
dc.identifier.nim200910202088en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123597
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 12 Agustus 2024_Kurnadi_Lanaen_US
dc.description.abstractSektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir. Indonesia Corruption Watch (IWC) menyatakan bahwa sektor transportasi dan logistik ini mengalami kerugian sekitar 434,3 triliun pada tahun 2019. Indonesia mengalami krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 pada tahun 2020 sehingga sektor transportasi dan logistik mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis hingga -15,04% dan pada tahun 2022 mengalami kerugian sebesar 8,82 triliun. Kerugian yang terjadi pada tahun 2019 dan tahun 2022 diakibatkan karena kasus korupsi. Hal tersebut berpengaruh terhadap pengambilan keputusan para investor jika perusahaan tidak bisa melakukan manajemen keuangannya dengan baik. Peneliti melakukan analisis financial distress agar bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui penyebab dari kesulitan keuangan yang dialami dan perusahaan dapat memperbaiki keuangannya agar tidak mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang. Financial distress yang dilakukan peneliti ada empat macam yaitu, metode Altman, metode Zmijewski, metode Springate dan metode Grover. Empat metode tersebut memiliki rasio yang beragam di antaranya adalah working to total assets, retained earning to total assets, earning before interest and taxes to total assets, book value of equity to book value of debt, net income to total assets, current assets to current liabilities, total liabilities to total assets, earning before taxes to current liabilities, dan sales to total assets Hasil analisis metode Altman memprediksi dengan benar sejumlah 75 dari 100 sampel, metode Zmijewski memprediksi dengan benar sejumlah 71 dari 100 sampel, metode Springate memprediksi dengan benar 85 dari 100 sampel, dan metode Grover berhasil memprediksi dengan benar sejumlah 76 dari 100 sampel yang ada. Penelitian ini menghasilkan metode Springate sebagai metode prediksi paling akurat daripada metode lainnya dengan presentasi tingkat akurasi sebesar 85%.en_US
dc.description.sponsorship1. Prof. Dr. Zarah Puspitaningtyas; Dr. Ika Sisbintari, S.Sos, MABen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectFinancial Distressen_US
dc.subjectManajemen Keuanganen_US
dc.subjectBursa Efek Indonesiaen_US
dc.subjectMetode Altmanen_US
dc.titleAnalisis Prediksi Financial Distress Menggunakan Metode Altman Zmijewski Springate dan Grover (Studi pada Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Administrasi Bisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Zarah Puspitaningtyas, S.Sos, SE, M.Si., QIA, QGIA, CIQnR, QWPen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Ika Sisbintari, S.Sos., M.AB.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_januari_2024_23en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record