dc.description.abstract | Tanaman masih merupakan sumber utama dalam penemuan obat baru.
Jumlah spesies tanaman di Indonesia saat ini 30.000, baru sekitar 800-1200 yang
digunakan sebagai obat. Salah satu dari tumbuhan yang berkhasiat obat ini adalah
kembang bulan (Tithonia diversifolia). Kembang bulan dilaporkan memiliki efek
antiinflamasi, obat sakit perut, dan antimalaria. Daun kembang bulan sebagai
antimalaria secara in vivo terbukti aktif melawan Plasmodium berghei dengan
nilai IC
sebesar 114 mg/kgBB.
Secara farmakokinetik, setiap obat yang masuk ke dalam tubuh mengalami
50
proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Demikian pula dengan
kembang bulan akan di absorbsi oleh usus, kemudian di metabolisme di hepar.
Hasil metabolisme obat akan disebarkan ke seluruh tubuh termasuk ke jantung
dan otak. Kecenderungan akumulasi dan reversibilitas efek toksik calon
fitofarmaka dapat dinyatakan dengan uji keamanan obat selama 91 hari. Spektrum
toksikologik yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam uji kemanan adalah
organ vital seperti jantung, dan otak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan dosis ekstrak daun
kembang bulan yang dilihat dari perubahan histopatologi jantung dan otak secara
in vivo. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Post Test Only
Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih galur Wistar
jantan dan betina. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis
16mg/200g bb, 80mg/200g bb, 160mg/200g bb serta kontrolnya menggunakan
larutan Tween. Data yang diperoleh berupa nilai skor histopatologi jantung dan
otak, kemudian dianalisis dengan analisis probit.
Hasil skoring organ jantung dan otak yang didapatkan pada semua
kelompok perlakuan adalah 0. Skor 0 mempunyai arti bahwa tidak terjadi
perubahan histopatologi jantung dan otak pasca pemberian ekstrak etanol daun
kembang bulan selama 91 hari. Sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Ho
diterima, yang berarti tidak ada kerusakan histopatologi pada jantung dan otak
tikus putih galur wistar pasca pemberian ekstrak daun kembang bulan pada dosis
16 mg/200 gram berat badan tikus, 80 mg/200 gram berat badan tikus, 160
mg/200 gram berat badan tikus selama 91 hari. | en_US |