ANALISIS HUMANIORA NOVELA ADINDA, KULIHAT BERIBU-RIBU CAHAYA DI MATAMU KARYA AYU SUTARTO
Abstract
Novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu karya Ayu Sutarto
diteliti dari dua aspek, yaitu analisis struktural dan analisis humaniora. Analisis
struktural meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, dan latar.
Analisis humaniora meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan harapan, manusia
dan kegelisahan, manusia dan penderitaan. Analisis struktural dilakukan sebagai
langkah awal sebelum melakukan analisis humaniora.
Judul novela ”Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu”
menunjukkan keadaan atau suasana cerita. Keadaan atau suasana cerita novela
”Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu” tidak selalu menyedihkan dan
tidak selalu membahagiakan. Kesedihan dan kebahagiaan muncul secara bergantian.
Setelah mengalami kesedihan yang dramatis, Lesmana akhirnya mendapatkan
kebahagiaan.
Tema mayor novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu adalah
harapan dan ketulusan seseorang menimbulkan kekuatan dalam segala usaha
mendapatkan cinta. Tema minor novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di
Matamu terdiri atas: (1) setiap kematian menimbulkan kesedihan dan penderitaan
batin, (2) sebuah sangsi dapat memberikan efek jera, (3) penyesalan selalu muncul
belakangan. Tiga tema minor tersebut mendukung tema mayor.
Tokoh utama novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu adalah
Lesmana. Tokoh Lesmana memiliki watak datar atau flat character. Tokoh bawahan
novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu antara lain, Adinda Larasati,
Miras, Mayang, Ibu, Anjani, Widuri, Utari, Sailindri, Bapak dan Ibu Prakosa. Tokoh
Adinda memiliki watak datar atau flat character, sedangkan Miras memiliki watak bulat atau round character. Keberadaan tokoh bawahan tersebut mendukung tokoh
utama.
Konflik fisik dalam novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu
terjadi antara manusia dengan manusia. Konflik fisik terjadi antara Mayang dengan
Wibisono dan Miras dengan seorang laki-laki. Kedua konflik fisik tersebut berupa
pertengkaran dan perkelahian. Konflik batin novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu
Cahaya di Matamu terjadi antara seseorang dengan kata hatinya. Konflik tersebut
terjadi antara Lesmana dengan kata hatinya.
Latar novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu terdiri atas latar
tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat menunjuk pada Rembangan,
Surabaya, dan Jogja. Latar waktu menunjuk pada pagi, siang, sore, dan tiga tahun,
sedangkan Latar sosial novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu
menunjuk pada latar belakang Lesmana dan latar belakang Mayang.
Analisis humaniora novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu
meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan harapan, manusia dan kegelisahan,
dan manusia dan penderitaan.
Manusia dan cinta kasih meliputi kasih sayang, kemesraan, dan belas kasihan.
Kasih sayang diberikan oleh Lesmana kepada Miras dan Mayang; Adinda dan
Mayang kepada Lesmana. Kemesraan dilakukan oleh Lesmana dengan Mayang dan
Lesmana dengan Adinda. Belas kasihan dialami Lesmana kepada Miras. Manfaat
yang diperoleh setelah menganalisis manusia dan cinta kasih yakni, kita diharapkan
dapat menyampaikan rasa simpati dengan tulus, ikhlas, dan tanpa pamrih sehingga
diperoleh suatu kebahagiaan.
Manusia dan harapan meliputi harapan dan kepercayaan. Harapan dimiliki
oleh Lesmana, Adinda, dan Miras. Kepercayaan dimiliki Lesmana kepada ibunya,
Tuhan, dan dirinya sendiri. Manfaat yang diperoleh setelah menganalisis manusia dan
harapan yaitu, setiap manusia harus memiliki harapan, kepercayaan, dan usaha dalam
mewujudkan keinginan yang belum tercapai. Manusia dan kegelisahan meliputi kegelisahan, kesepian, dan ketidakpastian.
Kegelisahan, kesepian, dan ketidakpastian dialami oleh Lesmana. Manfaat yang
diperoleh setelah menganalisis manusia dan kegelisahan yaitu, setiap manusia harus
selalu berusaha untuk keluar dari segala bentuk kegelisahan.
Manusia dan penderitaan meliputi penderitaan dan rasa sakit. Penderitaan
dialami oleh Lesmana dan Adinda. Rasa sakit dialami oleh Lesmana. Manfaat yang
diperoleh setelah menganalisis manusia dan penderitaan yaitu: (1) setiap manusia
diharapkan dapat saling menghormati dan saling menolong sehingga dapat
mengurangi penderitaan orang lain, (2) setiap manusia harus mampu bertahan dari
segala bentuk penderitaan.
Novela Adinda, Kulihat Beribu-Ribu Cahaya di Matamu merupakan novela
yang menghibur, bermanfaat, dan kaya akan nila-nilai humaniora sehingga dapat
mempengaruhi pembaca untuk lebih manusiawi dalam menyikapi setiap
permasalahan hidup.