Show simple item record

dc.contributor.authorKHOIRIYAH, Alfin
dc.date.accessioned2024-08-09T06:58:15Z
dc.date.available2024-08-09T06:58:15Z
dc.date.issued2023-11-08
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123279
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 9 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractBahasa lisan digunakan untuk mengeluarkan ekspresi, pendapat, dan gagasan kepada orang lain. Artinya tuturan yang diujarkan membuat mitra tutur mampu memahami maksud tuturan. Tuturan yang berisi maksud dan tujuan untuk melakukan tindakan disebut tindak tutur. Tindak tutur yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara fakta atau pendapat pribadi kepada orang lain adalah tindak tutur asertif. Penyampaian informasi tanpa cara yang baik akan menimbulkan kesalahpahaman sehingga tujuan dari tuturan tidak tercapai. Dengan begitu, perlu adanya strategi agar mencapai tujuan dari tuturan, yaitu tuturan Gus Samsudin dalam kasus dukun palsu di YouTube. Penelitian ini membahas dua masalah, yakni (1) jenis tindak tutur asertif Gus Samsudin dalam kasus dukun palsu di YouTube, (2) strategi tuturan saat menyampaikan tindak tutur asertif Gus Samsudin dalam kasus dukun palsu di YouTube. Tujuan penelitian ini untuk menemukan dua rumusan masalah yang telah ditentukan. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan tausiah Gus Samsudin sehingga mitra tutur pasif yang terindikasi memiliki jenis tindak tutur asertif dan strategi tuturan saat menyampaikan tindak tutur asertif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, simak dan catat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi bahasa kajian pragmatik dengan teknik analisis data interaktif model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis tindak tutur asertif Gus Samsudin, yaitu tindak tutur asertif menyatakan, tindak tutur asertif memberitahukan, tindak tutur asertif menjelaskan, dan tindak tutur asertif membanggakan. Hasil penelitian jenis tindak tutur asertif Gus Samsudin dapat dimanfaatkan untuk melakukan strategi tuturan, meliputi strategi tuturan secara langsung berdasarkan indikator maksud tuturan, yaitu menyindir, menantang, penegasan. Selanjutnya strategi tuturan secara tidak langsung berdasarkan indikator maksud tuturan, yaitu dapat diterima. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini dapat disarankan, yaitu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai pemahaman bahasa dengan menggunakan pendekatan fenomenologi bahasa, khususnya di bidang pragmatik mengenai tindak tutur asertif dan strategi tuturan. Kemudian, pembina mata kuliah pragmatik sebagai salah satu bahan materi di kelas, khususnya kajian tindak tutur asertif dan strategi tuturan. Peneliti selanjutnya yang relevan untuk mengembangkan masalah penelitian, sehingga perlu adanya penelitian lanjutan yang berkaitan dengan tindak tutur asertif dan strategi tuturan Gus Samsudin dalam kasus dukun palsu.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Rusdhianti Wuryaningrum, M.Pd. Ahmad Syukron, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectTINDAK TUTUR ASERTIFen_US
dc.subjectSTRATEGI TUTURANen_US
dc.subjectPRAGMATIKen_US
dc.titleTindak Tutur Asertif Gus Samsudin dalam Kasus Dukun Palsu di YouTubeen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Rusdhianti Wuryaningrum, S.Pd., M.Pden_US
dc.identifier.pembimbing2Ahmad Syukron, S.Pd., M.Pden_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_April_2024_4en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record