Show simple item record

dc.contributor.authorAINI, Binti Nur
dc.date.accessioned2024-08-08T07:24:58Z
dc.date.available2024-08-08T07:24:58Z
dc.date.issued2023-07-31
dc.identifier.nim180210102065en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123247
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 08 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractMata pelajaran fisika menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis dan bernalar melalui sebuah eksperimen yang kemudian dapat dianalisis. Hal tersebut yang menyebabkan salah satu alasan siswa menganggap sulit pada mata pelajaran fisika karena masih banyak memuat rumus secara matematis yang terkandung didalamnya. Salah satu cara memudahkan siswa untuk lebih memahami mata pelajaran fisika adalah dengan mengkaitkannya dengan budaya lokal yang ada disekitar tempat tinggal mereka, salah satunya adalah proses pembuatan batik tradisional. Sehingga dengan adanya inovasi yang kreatif dengan menggunakan flipbook digital yang berisikan materi fisika dalam proses pembuatan batik tradisional dapat mengurangi rasa jenuh siswa selama proses pembelajaran. Fisika merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran sains. Suhu, kalor dan fluida merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran fisika. Etnosains adalah suatu kegiatan yang menghubungkan antara sains asli atau sains yang berada dimasyarakat dengan sains ilmiah. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah turun temurun hingga saat ini. Proses pembuatan batik terdapat beberapa tahapan diantaranya yaitu membuat desain, mencanting, pewarnaan, pelorodan, hingga penjemuran. Tahapan dari proses tersebut dapat dianalisis sehingga dapat menghasilkan buku ajar flipbook digital yang berisikan materi fisika pada proses pembuatan batik tradisional. Penelitian ini berlokasi di UMKM Batik Tresno dan Lab Kimia Universitas Jember pada bulan Oktober hingga November 2022. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian yaitu canting cecek, canting isen, canting klowong, canting tembokan, kompor, wajan, lilin, kaki tiga, gelas ukur, thermometer inframerah, neraca digital, alat pengukur ketebalan, lilin batik. Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian konsep suhu kalor dan fluida yang terdapat dalam proses pembuatan batik terfokus pada proses mencating batik, pelorodan, penjemuran, dan penjemuran. Analisis konsep suhu dan kalor diawali dengan pengukuran massa lilin batik sebelum di panaskan, kemudian lilin batik diukur suhu awal dengan menggunakan termometer. Setelah diukur suhu awal kemudian lilin batik dipanaskan hingga mencair dan diukur suhu akhirnya. Setelah diketahui suhu awal dan suhu akhir kemudian dimasukkan pada persamaan (2.1) dengan kalor jenis lilin batik 2.200 J/Kg. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan pada konsep suhu kalor kemudian dilanjutkan dengan pengukuran diameter canting batik menggunakan alat pengukur ketebalan. Canting batik yang digunakan terdapat empat macam canting diantaranya canting cecek, canting isen/tulis, canting klowong, canting tembokan. Setiap canting dilakukan sebanyak lima kali proses pengukuran untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah diketahui diameter canting batik dilanjutkan dengan pengukuran debit aliran pada masing-masing canting batik. Setelah diketahui diameter dan volume aliran masing-masing lilin batik dilanjutkan dengan proses perhitungan debit aliran dengan memasukkan pada persamaan (2.2). Berdasarkan hasil analisis konsep fisika pada proses pembuatan batik yaitu lilin batik yang mudah berubah wujud jika dikenai suhu sehingga sesuai dengan konsep suhu kalor dan perubahan wujud. Konsep fluida yang terdapat pada proses pembuatan batik terdapat pada proses mencanting batik, yaitu aliran lilin yang ada pada canting hingga menempel pada kain batik, sehingga pada konsep fluida fokus pada pengukuran dan perhitungan pada debit aliran fluida. Buku ajar flipbook digital dipilih untuk memudahkan siswa dalam mengakses materi pelajaran selain itu tampilan yang menarik disertai dengan lagu dapat mengurangi rasa jenuh dan kebosanan pada siswa. Beberapa inovasi batik hingga saat ini dapat menunjukkan bahwa batik masih eksis hingga saat ini dengan adanya berbagai macam produk yang terbuat dari batiken_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Dr. Trapsilo Prihandono, M.Si. Pembimbing Anggota Dr. Rif’ati Dina Handayani. S.Pd., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectFLUIDAen_US
dc.subjectSUHUen_US
dc.subjectKALORen_US
dc.subjectBATIKen_US
dc.subjectFLIPBOOK DIGITALen_US
dc.titleAnalisis Konsep Fisika Suhu, Kalor dan Fluida pada Proses Pembuatan Batik Tradisional Banyuwangi sebagai Rancangan Buku Ajar Flipbook Digital Fisika SMAen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Fisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Trapsilo Prihandono, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Rif’ati Dina Handayani. S.Pd., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 10 Oktober 2023en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record