dc.description.abstract | Penumpukan zat pengotor pada umumnya terjadi pada bagian kapal yang
tercelup air, penumpukan tersebut disebut pengotor biologis yang disebabkan oleh
biofouling. Biofouling adalah penempelan atau akumulasi organisme laut,
organisme laut yang menjadi biofouling mengacu pada mikro-organisme,
tanaman/alga serta binatang yang dapat melekat sementara maupun permanen pada
permukaan material. Pertumbuhan biofouling dipengaruhi oleh beberapa faktor-
faktor lingkungan seperti : arus, salinitas, temperatur, cahaya, (pH), oksigen serta
ketersedian nutrisi di lingkungan tersebut. Keberadaaan biofouling dapat
menyebabkan berkurangnya efisiensi pada kapal, seperti bertambahnya bobot
kapal.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui laju pertumbuhan biofouling
terhadap parameter kondisi laut di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi.
Parameter kondisi laut yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: arus, suhu,
salinitas, dan oksigen terlarut (D.O). Nilai laju pertumbuhan biofouling dihitung
menggunakan rumus Daily Growth Rate (DGR), nilai arus dan suhu diukur
menggunakan current meter, nilai salinitas diukur menggunakan refrakto meter dan
nilai variabel oksigen terlarut (D.O) didapatkan melalui uji laboratorium.
Laju pertumbuhan biofouling (DGR) dermaga baru sebesar 2,064 g/hari
dengan laju ketebalan 0,851 mm/hari serta nilai parameter variabel arus 0,2 m/s,
nilai variabel suhu rata-rata 29,5 OC, nilai variabel salinitas rata-rata 29 ‰, dan nilai
variabel oksigen terlarut (D.O) rata-rata 4,92 mg/L. Laju pertumbuhan biofouling
(DGR) dermaga lama sebesar 0,611 g/h dengan laju ketebalan 0,625 mm/tahun
serta nilai parameter variabel arus 5 m/s, nilai variabel suhu rata-rata 29,5 OC, nilai
variabel salinitas rata-rata 31 ‰, dan nilai variabel oksigen terlarut (D.O) rata-rata 6,70 mg/L. Pertumbuhan biofouling dermaga lama lebih rendah dibandingkan
dermaga baru, sehingga untuk kapal bersandar lebih baik di dermaga lama
korelasi laju pertumbuhan biofouling (DGR) terhadap variabel kondisi laut
berupa arus, suhu, salinitas, dan oksigen terlarut (D.O) dilakukan menggunakan
Principal Component Analysis (PCA). Hubungan korelasi laju pertumbuhan
biofouling (DGR) terhadap variabel kondisi laut pada dermaga baru dengan korelasi
positif pada variabel oksigen terlarut dan korelasi negatif pada variabel arus suhu
serta salinitas. Hubungan korelasi laju pertumbuhan biofouling (DGR) terhadap
variabel kondisi laut pada dermaga lama dengan korelasi positif pada variabel arus,
suhu, serta oksigen terlarut dan korelasi negatif pada variabel salinitas | en_US |