Show simple item record

dc.contributor.authorPRASETIAJI, Dwi Bagus
dc.date.accessioned2024-08-08T07:15:06Z
dc.date.available2024-08-08T07:15:06Z
dc.date.issued2023-07-06
dc.identifier.nim181910701012en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123235
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 08 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractPenumpukan zat pengotor pada umumnya terjadi pada bagian kapal yang tercelup air, penumpukan tersebut disebut pengotor biologis yang disebabkan oleh biofouling. Biofouling adalah penempelan atau akumulasi organisme laut, organisme laut yang menjadi biofouling mengacu pada mikro-organisme, tanaman/alga serta binatang yang dapat melekat sementara maupun permanen pada permukaan material. Pertumbuhan biofouling dipengaruhi oleh beberapa faktor- faktor lingkungan seperti : arus, salinitas, temperatur, cahaya, (pH), oksigen serta ketersedian nutrisi di lingkungan tersebut. Keberadaaan biofouling dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi pada kapal, seperti bertambahnya bobot kapal. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui laju pertumbuhan biofouling terhadap parameter kondisi laut di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi. Parameter kondisi laut yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: arus, suhu, salinitas, dan oksigen terlarut (D.O). Nilai laju pertumbuhan biofouling dihitung menggunakan rumus Daily Growth Rate (DGR), nilai arus dan suhu diukur menggunakan current meter, nilai salinitas diukur menggunakan refrakto meter dan nilai variabel oksigen terlarut (D.O) didapatkan melalui uji laboratorium. Laju pertumbuhan biofouling (DGR) dermaga baru sebesar 2,064 g/hari dengan laju ketebalan 0,851 mm/hari serta nilai parameter variabel arus 0,2 m/s, nilai variabel suhu rata-rata 29,5 OC, nilai variabel salinitas rata-rata 29 ‰, dan nilai variabel oksigen terlarut (D.O) rata-rata 4,92 mg/L. Laju pertumbuhan biofouling (DGR) dermaga lama sebesar 0,611 g/h dengan laju ketebalan 0,625 mm/tahun serta nilai parameter variabel arus 5 m/s, nilai variabel suhu rata-rata 29,5 OC, nilai variabel salinitas rata-rata 31 ‰, dan nilai variabel oksigen terlarut (D.O) rata-rata 6,70 mg/L. Pertumbuhan biofouling dermaga lama lebih rendah dibandingkan dermaga baru, sehingga untuk kapal bersandar lebih baik di dermaga lama korelasi laju pertumbuhan biofouling (DGR) terhadap variabel kondisi laut berupa arus, suhu, salinitas, dan oksigen terlarut (D.O) dilakukan menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Hubungan korelasi laju pertumbuhan biofouling (DGR) terhadap variabel kondisi laut pada dermaga baru dengan korelasi positif pada variabel oksigen terlarut dan korelasi negatif pada variabel arus suhu serta salinitas. Hubungan korelasi laju pertumbuhan biofouling (DGR) terhadap variabel kondisi laut pada dermaga lama dengan korelasi positif pada variabel arus, suhu, serta oksigen terlarut dan korelasi negatif pada variabel salinitasen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherTekniken_US
dc.subjectBIOFOULINGen_US
dc.subjectCORRELATIONen_US
dc.subjectDAILY GROWTH RATEen_US
dc.titleAnalisis Laju Pertumbuhan Biofouling pada Pelat Kapal Baja di Pantai Boom, Banyuwangi.en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKonstruksi Perkapalanen_US
dc.identifier.pembimbing1Wazirotus Sakinah, S.Pd., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Rudianto, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Juni_2024en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record