Show simple item record

dc.contributor.authorSUHARJONO, Riski Aprian
dc.date.accessioned2024-08-08T07:05:47Z
dc.date.available2024-08-08T07:05:47Z
dc.date.issued2023-07-10
dc.identifier.nim202303102030en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123226
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 08 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Gagal jantung kongestif merupakan suatu kondisi jantung ketika terjadi kegagalan dalam menyalurkan darah ke seluruh tubuh berfungsi memenuhi kebutuhan metabolism sel sel dalam tubuh. Terjadinya kenaikan beban atrium kiri mengakibatkan meningkatnya tekanan kapiler dan vena sehingga mekanisme jantung mengalami penurunan terhadap curah jantung sebagai dampak dari kenaikan tekanan atrium sehingga muncul masalah penurunan curah jantung. Penerapan posisi semi-fowler bertujuan untuk mengurangi kerusakan membrane alveolus sebagai akibat dari penumpukan cairan yang mengakibatkan rasa sesak nafas, kongesti pulmonal dan berakibat pada aliran balik vena dari bawah ke atrium kanan cukup baik dikarenakan resistensi pembulu darah serta beban atrium kanan tidak tinggi, sehingga tingkat dara yang masuk ke atrium kanan membaik dan beban pengisian ventrkel kanan akan mengalami kenaikan yang menuju pada pengisian volume sekuncup serta curah jantung. Menurut data rekam medik di RSUD.dr.R.Soedarsono Kota Pasuruan yakni terdata 15 penderita gagal jantung kongesti dengan jenis kelamin pria sebanyak 7 orang dan wanita 8 orang, dengan rentang usia 24 – 44 tahun 2 orang, 44 – 64 tahun 5 orang, dan usia 64 tahun 8 orang dengan angka kematian 0. Metode: laporan studi kasus ini melakukan pendekatan dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik sesuai dengan asuhan keperawatan dengan jumlah satu responden dengan kasus penurunan curah jantung pada pasien CHF. Dalam mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terinci pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Hasil: setelah dilakukan intervensi keperawatan perawatan jantung pasien dengan sesak nafas sebelum dilakukan tindakan SPO2 95%, nadi 119x/menit, dan tekanan darah 190/100 mmHg setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 jam dengan hasil SPO 97%, nadi 89x/menit, dan tekanan darah 140/90 mmHg pada masalah keperawatan penurunan curah jantung dapat teratasi pada jam ke 3 hasil tersebut sesuai dengan penelitian Dimas Agung Prambudi dan Sri Widodo. Analisis: penerapan posisi semi-fowler pada pasien CHF dapat meringankan penurunan curah jantung.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectGAGAL JANTUNGen_US
dc.subjectPENURUNAN CURAH JANTUNGen_US
dc.subjectPOSISI SEMI FOWLERen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Penurunan Curah Jantung pada Pasien Gagal Jantung Kongestif (CHF) di Instalasi Gawat Darurat Rsud. Dr. R Soedarsono Kota Pasuruanen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiD3 Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Mukhammad. Toha, S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Ayu Dewi Nastiti, S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record