Show simple item record

dc.contributor.authorKHAIRUNISA, Ade Zain Niken
dc.date.accessioned2024-08-08T04:01:48Z
dc.date.available2024-08-08T04:01:48Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim192210101035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123149
dc.description.abstractCOVID-19 atau Coronavirus Disease merupakan penyakit dapat menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau dikenal dengan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2. Wabah telah merebak dengan pesat, Indonesia melaporkan kasus infeksi pertama kali pada 2 Maret 2020 dengan jumlah terkonfirmasi positif 2 kasus. Salah satu pemerintah daerah yakni Kabupaten Bangkalan ikut menggalakkan program vaksinasi guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi virus sehingga menurunkan angka kematian akibat COVID dan masyarakat dapat terlindungi dari COVID-19. Maraknya pemberitaan di media mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksinasi COVID-19 yang dialami masyarakat setelah menerima vaksin, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah. Banyak nya masyarakat yang melaporkan kejadian KIPI. Namun, belum ada penelitian mengenai bagaimana gambaran KIPI vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini bertujuan tentang mengetahui tentang karakteristik masyarakat, profil KIPI, serta hubungan antara faktor demografi dengan KIPI masyarakat terhadap vaksinasi COVID-19 pada masyarakat Kabupaten Bangkalan agar masyarakat tidak ragu oleh vaksinasi yang dikemudian hari akan diterimanya. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan melibatkan 397 responden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan google form yang disebarkan secara daring yang sebelumnya telah diuji validitas. Pada pengumpulan data terdapat kriteria inklusi pada sampel penelitian yaitu masyarakat Kabupaten Bangkalan dengan usia >12 tahun dan sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, ditunjukkan responden perempuan menjadi responden paling banyak yakni sejumlah 215 orang (54,2%). Serta dengan karakteristik usia paling banyak pada rentang 12-25 tahun sebanyak 194 orang (48,9%). Menurut variabel riwayat pendidikan terakhir didominasi oleh pendidikan terakhir SMA/MA sebanyak 248 orang (62,5%). Karakteristik pekerjaan paling banyak ditemukan yaitu nelayan/petani sebanyak 113 orang (28,5). responden tanpa riwayat COVID-19 ditemukan sebanyak 342 orang (86,1%), responden tanpa riwayat penyakit ditemukan sebanyak 357 orang (89,9%), serta responden dengan penyakit penyerta paling banyak dialami yaitu hipertensi sebanyak 17 orang (4,3%). Menurut hasil penelitian KIPI yang paling banyak dialami oleh responden pada vaksinasi dosis 1, 2, dan 3 yakni nyeri pada lengan, demam, serta merasa lelah. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan KIPI vaksinasi dosis pertama, antara usia dengan KIPI vaksin dosis kedua dan ketiga, antara riwayat COVID-19 dengan KIPI vaksinasi dosis pertama, antara riwayat penyakit dengan KIPI vaksinasi dosis pertama, serta antara jenis vaksin dengan KIPI vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectKipien_US
dc.subjectCovid-19en_US
dc.subjectVaksinasi Covid-19en_US
dc.titleGambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin COVID-19 terhadap Masyarakat di Kabupaten Bangkalanen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.nidn198505112014042001en_US
dc.identifier.pembimbing1apt. Ika Norcahyanti, S.Farm., M.Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2apt. Ema Rachmawati, S. Farm.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record