dc.description.abstract | Perkembangan zaman memang memiliki dampak positif dan dampak
negatif, tergantung bagaimana masyarakat mampu memanfaatkan perkembangan
tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Memang harus diakui bahwa
perubahan tatanan nilai semenjak masuknya modernisasi telah merubah pondasi
nilai masyarakat, dimana isu-isu kebebasan telah merebak dalam masyarakat
bukan hanya pada masyarakat perkotaan tetapi sudah sampai pada masyarakat
yang di daerah pinggiran atau pedesaan. Moderniasasi memang mengusung suatu
nilai tersendiri, dimana isu gender yang begitu kuat dan adanya nilai-nilai
komersialisasi juga ikut membantu perubahan masyarakat. hal ini tentunya
mematahkan nilai-nilai lama yang menjadikan seorang laki-laki sebagai tulang
punggung keluarga, saat ini perempuanpun sudah mampu go public tidak lagi
tergantung pada seorang laki-laki. Perkembangan pola hidup masyarakat ini
sesungguhnya merupakan salah satu poin tersendiri dalam suatu pembangunan,
sebab semua masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mampu berpartisipasi
dalam mensukseskan pembangunan nasional, dan pemerintah sebagai pemegang
kekuaasaan tertinggi harus lebih cepat menanggapi perkembangan ini, dengan
membangun berbagai fasilitas atau infrastruktur yang lebih baik, agar masyarakat
mampu berpartisipasi secara maksimal dalam pembangunan.
Nilai-nilai komersialisasi ini telah menuntun masyarakat mengikuti mode
atau gaya hidup kekinian dan dianggap modern. Kondisi ini telah tertanam dalam
masyarakat baik dari kalangan perkotaan maupun didaerah pinggiran, semua
kalangan memiliki keinginan untuk hidup sesuai dengan mode kekinian. Namun
yang nampak dipermukaan adalah dari kalangan remaja, karena remaja lebih
mudah untuk menerima nilai-nilai baru tentunya hal ini berkaitan dengan masa
perkembangan kejiwaannya warung. Pelayan-pelayan tersebut rata-rata masih remaja, yang seharusnya
memiliki kesibukan dibangku sekolah. Maka peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam tentang motivasi remaja yang menjadi pelayan warung kopi
pangku, sehingga rumusan penelitian “Motivasi Remaja Bekerja Sebagai Pelayan
Warung Kopi Pangku”
Penelitian ini akan menggambarkan Suatu studi Deskriptif Warung Kopi
Pangku yang ada di daerah Balung yang didukung oleh teori yang terkait dengan
permasalahan tersebut. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu deskriptif kualitatif. Usaha untuk mendapatakan informasi/ data yang di
butuhkan, peneliti menggunakan sumber data primer melalui wawancara dan
observasi terhadap berbagai fenomena dan realitas di lapangan. Sedangkan data
skunder peneliti menggunakan teknik dokumentasi, antara data primer dan
skunder ini tentunya saling keterkaitan dan saling mengisi terhadap kekurangan
yang ada.
Penarikan kesimpulan tentang Motivasi Remaja Berprofesi Sebagai
Pelayan Warung Kopi Pangku. Antara lain, 1) | en_US |