dc.description.abstract | Skripsi ini membahas mengenai Revolusi Arab Saudi Tahun 1916-1938. Permasalahan yang dikaji adalah (1) Apa yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Arab Saudi? (2) Bagaimana proses terjadinya Revolusi Arab Saudi (3) Apa dampak dari Revolusi Arab Saudi?. Metode yang digunakan adalah metode sejarah. Penulis menggunakan pendekatan politik dan teori kekuasaan oleh Thomas Hobbes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Revolusi Arab Saudi dilatarbelakangi ketidakpuasan masyarakat terhadap Kesultanan Utsmaniyah, karena menjauhi nilai-nilai Islam. Terdapat 2 tokoh nasionalisme yang muncul sebelum revolusi, yaitu Syarif Husein bin Ali dari Hijaz dan Abdul Aziz bin Saud dari Najd. Pada tahun 1916, Syarif Husein bin Ali melawan Kesultanan Utsmaniyah dengan bantuan Inggris. Pasukan Syarif Husein bin Ali berhasil memenangkan peperangan dan merebut wilayah Hijaz dari kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Syarif Husein bin Ali mengikrarkan diri sebagai khalifah di Hijaz dan membuat kebijakan melarang peziarah dari Najd datang ke Hijaz. Kebijakan tersebut membuat hubungan Syarif Husein bin Ali dengan Abdul Aziz bin Saud renggang. Pada tahun 1924, Abdul Aziz bin Saud menyerang Hijaz dan berhasil memenangkan pertempuran Al-Mulk melawan Syarif Husein bin Ali dan pada tahun 1925 Hijaz dikuasai sepenuhnya. Pada tahun 1926, kerajaan Najd dan Hijaz berhasil digabungkan dan diberi nama Arab Saudi. Pada 23 September 1932, negara Arab Saudi memprolamirkan diri dengan bentuk negara kerajaan dan menjadikan ajaran Wahhabi sebagai aliran keislaman yang dianut oleh negara. Merdekanya Arab Saudi, memberikan peluang Inggris dan Amerika Serikat untuk melakukan kerjasama, karena kedua negara tersebut mengetahui potensi minyak di Arab Saudi sangat besar. Pada Oktober 1938, negara Arab Saudi secara resmi mampu mencapai produksi komersial minyak bumi, yang membuat negara Arab Saudi memiliki pendapatan tinggi per kapita. | en_US |