Pemberian Nobel Perdamaian 2011 Kepada Tawakkul Karman Aktivis Perempuan Yaman
Abstract
Institut Nobel Norwegia merupakan salah satu lembaga dunia yang
memfokuskan kegiatannya dalam hal terciptanya perdamaian dunia. Dalam hal ini
institut Nobel Norwegia mengambil tindakan dan peranan dalam pemberian
penghargaan perdamaian kepada tokoh maupun organisasi dunia yang
berkonstribusi dalam terciptanya perdamaian dunia.
Dalam karya ilmiahnya ini penulis akan memfokuskan bahasannya terkait
keputusan pemenang penghargaan nobel perdamaian 2011. Salah satunya penulis
menyoroti pada jumlah pemenang penghargaan nobel perdamaian tahun 2011 lalu
yang diberikan kepada tiga tokoh wanita sekaligus. Ini merupakan hal yang jarang
terjadi, karena biasanya pemenang penghargaan nobel bersifat pemenang tunggal.
Ketiga pemenang penghargaan perdamaian tahun 2011 ini antaralain Ellen
Johnson-Sirleaf, Leyman Gbowee, dan Tawakkul Karman. Diantara ketiga
pemenang tadi, penulis hanya akan memfokuskan bahasannya kepada Tawakkul
Karman saja. Karena kompleksitas serta nilai historisnya yang dianggap lebih
menarik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dibalik
pemberian penghargaan Nobel Perdamaian kepada Tawakkul Karman.
Adapun metode penelitian yang diterapkan dalam karya ilmiah ini ialah
metode penelitian kualitatif. Metode ini merujuk pada pemaparan variable varibael
khusus yang kemudian ditarik kesimpulan dari seluruh penelitian yang
dilakukan (bersifat eksplanasi dan intepretasi induktif).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan dibalik pemberian
penghargaan nobel perdamaian tahun 2011 kepada Tawakkul Karman didasari
oleh kepentingan politik negara Norwegia. Kepentingan politik yang dimaksud
berupa manifestasi dari diplomasi publik Norwegia mengenai promosi misi
perdamaian dan kesetaraan gender, khususnya berkenaan dengan pengikutsertaan
peranan wanita di dalam proses politik dan perdamaian itu sendiri. Dalam hal ini
institut nobel Norwegia dipandang sebagai salah satu instrumen diplomasi publik
Norwegia. Disamping itu terdapa pula unsur politis lainnya, yakni kepentingan
pihak PBB dan Amerika Serikat untuk terlibat langsung dan mengintervensi
konflik antara Pemerintahan Yaman yang baru dengan jaringan teroris Al-Qaedah
yang mendiami wilayah Yaman Selatan.