FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS TENGGARANG KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama telah didirikan
disetiap kecamatan untuk meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu pelayanan di
puskesmas yang penting untuk diperhatikan karena dari pelayanan rawat jalan
pasien mendapatkan kesan pertama mengenai puskesmas. Diketahui dalam tiga
tahun terakhir, Puskesmas Tenggarang Kabupaten Bondowoso mempunyai ratarata
persentase kunjungan rawat jalan sebesar 48,6% dimana jumlah kunjungan
ini menggambarkan rendahnya tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan
puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan Puskesmas Tenggarang Kabupaten
Bondowoso.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang berdasarkan waktunya
termasuk penelitian
cross sectional. Penelitian ini berlokasi di wilayah kerja
Puskesmas Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Sampel yang dibutuhkan
sebanyak 96 responden, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik
proportional stratified random sampling. Data hasil penelitian selanjutnya
dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 responden penelitian,
sebagian besar responden (81,2%) memiliki pengetahuan tinggi, keyakinan tinggi
(79,2%), pendapatan rendah (43,8%), keterjangkauan mudah (53,1%), dan
kejadian sakit rendah (71,9%). Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan puskesmas, diperoleh nilai
p value =
0,018 < nilai
alpha (= 0,05) sehingga Ho ditolak dengan interpretasi ada
hubungan. Hubungan antara keyakinan dengan pemanfaatan pelayanan rawat
jalan puskesmas diperoleh nilai
p value = 0,043 < nilai alpha (= 0,05) sehingga
Ho ditolak dengan interpretasi ada hubungan. Hubungan antara pendapatan
dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan puskesmas, diperoleh nilai p value =
0,292 > nilai
alpha (= 0,05) sehingga Ho diterima dengan interpretasi tidak ada
hubungan. Hubungan antara keterjangkauan dengan pemanfaatan pelayanan rawat
jalan puskesmas, diperoleh nilai p value = 0,010 < nilai alpha (= 0,05) sehingga
Ho ditolak dengan interpretasi ada hubungan. Selanjutnya, untuk mengetahui
hubungan antara kejadian sakit dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan
puskesmas, diperoleh nilai
p value = 0,000 < nilai alpha (= 0,05) sehingga Ho
ditolak dengan interpretasi ada hubungan.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan,
keyakinan, keterjangkauan, dan kejadian sakit dengan pemanfaatan pelayanan
rawat jalan Puskesmas Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Sedangkan tidak ada
hubungan pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan Puskesmas
Tenggarang Kabupaten Bondowoso.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]