dc.contributor.author | NIRMALA, Afifah Esa | |
dc.date.accessioned | 2024-08-07T01:49:59Z | |
dc.date.available | 2024-08-07T01:49:59Z | |
dc.date.issued | 2024-05-14 | |
dc.identifier.nim | 201610101102 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122954 | |
dc.description | Finalisasi repositori tanggal 7 Agustus 2024_Kurnadi_Lana | en_US |
dc.description.abstract | Bencana merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di Indonesia
dan memungkinkan ditemukannya korban yang tidak diketahui identitasnya.
Penentuan jenis kelamin, usia, dan ras korban tanpa identitas dibutuhkan untuk
mengetahui identitas korban bencana. Rugae palatal merupakan salah satu anatomi
jaringan lunak terletak di dalam rongga mulut yang dapat digunakan dalam
membantu penentuan jenis kelamin seseorang. Pemanfaatan rugae palatal dapat
dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yakni menggunakan media cetakan
rahang. Metode ini disebut juga dengan calcorrugoscopy. Pola rugae palatal dapat
dianalisis berdasarkan beberapa klasifikasi, salah satunya yakni Thomas & Kotze
yang membagi pola rugae palatal berdasarkan bentuk, unifikasi, dan panjangnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rugae palatal pada jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Sampel penelitian sebanyak 160 cetakan rahang
atas mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang terdiri atas 80
cetakan rahang jenis kelamin laki-laki dan 80 cetakan rahang jenis kelamin
perempuan. Data hasil pengamatan terhadap pola rugae palatal berupa angka yang
menunjukkan frekuensi banyaknya masing-masing jenis rugae kemudian dilakukan
uji Chi-square untuk mengetahui perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dengan
perempuan. Hasil penelitian menunjukkan pada jenis kelamin bentuk yang dominan
adalah wavy, kemudian straight, curved, dan circular, sedangkan pada jenis
kelamin perempuan adalah curved, kemudian straight, wavy, dan circular.
Unifikasi yang mendominasi pada kedua jenis kelamin sama, yakni diverging.
Berdasarkan panjang rugaenya, jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki
kesamaan yaitu dominan rugae primer, kemudian diikuti rugae sekunder, dan
fragmented. Uji satistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada
keseluruhan bentuk, unifikasi, dan panjang rugae palatal. Namun, rugae palatal
bersifat unik karena tidak ada dua individu yang memiliki pola rugae yang sama. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1. Dr. drg. Masniari Novita, M.Kes., Sp.OF (K),
2. Drg. Nadie Fatimatuzzahro, MD.Sc | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran Gigi | en_US |
dc.subject | Palatal Rugae Pattern, Forensic Odontology, Gender | en_US |
dc.title | Pola Rugae Palatal Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Kedokteran Gigi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. drg. Masniari Novita, M.Kes., Sp.OF (K) | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | drg. Nadie Fatimatuzzahro, MD.Sc | en_US |
dc.identifier.validator | Teddy | en_US |