dc.description.abstract | Dalam suatu pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika guru dan
siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Terutama siswa yang belajar
harus lebih aktif menggali informasi sendiri dan tidak hanya menunggu apa yang
diberikan guru. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru bidang studi
matematika SMP Negeri 1 Bangsalsari diperoleh informasi bahwa dalam
pembelajaran guru menggunakan ceramah sehingga siswa hanya diam
mendengarkan dan kurang aktif dalam pembelajaran. Kurangnya siswa dilibatkan
atau aktif dalam pembelajaran menyebabkan ketuntasan belajar siswa juga masih
kurang. Dalam suatu proses pembelajaran siswa diharapkan aktif agar
pembelajaran tidak berjalan satu arah yaitu hanya guru saja yang aktif. strategi
yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga lebih
memahami dan mengingat materi yang siswa pelajari yang dilaksanakan dengan
enam langkah yaitu strategi PQ4R (preview, question, read, recite, reflect,
review). Dalam proses belajar, Gagne menggambarkan komponen-komponen
belajar sebagai S - R. S adalah situasi yang memberi stimulus yang dilakukan
oleh guru, R adalah respons atas stimulus itu yang dilakukan oleh siswa sehingga
siswa juga dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, dan garis diantaranya adalah
hubungan di antara stimulus dan respon yang terjadi dalam diri seseorang yang
tidak dapat kita amati, yang bertalian dengan sistem alat saraf di mana terjadi
transformasi perangsang yang diterima melalui alat indra. Dalam pembelajaran
dengan menggunakan PQ4R dengan teori belajar Gagne siswa diharuskan aktif
membaca bacaan yang diberikan untuk mengenal lebih dalam materi yang akan
diberikan, mengisi lembar panduan yang berisi membuat dan menjawab
ix
pertanyaan agar materi tersebut lebih melekat pada ingatan siswa, diskusi
kelompok, mengerjakan LKS, presentasi kelompok, presentasi individu, bertanya,
dan menjawab pertanyaan. Pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dengan
teori belajar Gagne diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari
berjumlah 36 siswa dengan pertimbangan terdapatnya kemampuan siswa yang
heterogen, yaitu memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pendekatan
yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini
berupa penjelasan tentang penerapan PQ4R dengan teori belajar Gagne melalui
penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan
ketuntasan belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini mengadopsi model skema Hopkins yang terdiri dari empat tahapan
yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan
dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi,
observasi, tes dan wawancara. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa.
Dari hasil analisis data bahwa penerapan PQ4R dengan teori belajar Gagne
pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok berjalan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat pada uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran. Fase motivasi
guru selalu berusaha untuk memberikan motivasi agar siswa antusias dan lebih
aktif dalam belajar. Fase pengenalan yaitu membaca selintas dengan cepat
(preview) dan membuat pertanyaan (question), siswa antusias sekali pada fase ini
sehingga fase ini tidak dilakukan lagi pada siklus 2. Fase perolehan yaitu siswa
membaca dengan seksama (read) yang selanjutnya siswa diskusi kelompok
(recite) untuk menemukan kembali rumus yang dilakukan pada siklus 1 dan pada
siklus 2 lebih ditekankan pada soal aplikasi. Fase retensi yaitu kegiatan
pemahaman materi yang terulang setelah siswa membaca dan mengerjakan LKS,
kegiatan ini pada siklus 1 terkendala waktu dan pada siklus 2 sudah tidak lagi
terkendala waktu. Fase recall pada saat presentasi kelompok dan siswa yang lain
juga merespon dengan tanya jawab (recite). Fase generalisasi dimana siswa
x
diberikan soal permasalahan yang pada siklus 1 masih kurang mengarah pada soal
aplikasi, pada siklus 2 siswa banyak diberikan soal aplikasi karena siswa masih
banyak mengalami kesulitan pada saat diberikan soal aplikasi. Fase penampilan
yaitu pada awalnya siswa masih malu dan takut untuk presentasi sendiri, dengan
berjalannya waktu siswa banyak yang berebut untuk mempresentasikan hasil
pekerjannya dan mendapatkan point dari guru. Fase umpan balik guru
memberikan komentar pada hasil presentasi individu siswa selanjutnya guru
memberikan stimulus kepada siswa untuk membuat kesimpulan (review) dengan
menggunakan bahasa siswa sendiri. Pembelajaran dengan menggunakan PQ4R
dengan teori belajar Gagne seperti uraian kegiatan diatas terbukti dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan
persentase aktivitas siswa secara klasikal dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu pada
pertemuan 1 sebesar 69%; pada pertemuan 2 sebesar 75,4%; pada pertemuan 3
sebesar 84%; pada pertemuan 4 sebesar 86,3% dan siklus 2 yaitu sebesar 84,4%.
Siklus 2 dilaksanakan untuk memberikan perbaikan/pemantapan pada tahap yang
dirasa masih kurang. Ketuntasan hasil belajar siswa pada penelitian ini pada siklus
1 sebesar 69,44% dan mengalami peningkatan pada siklus 2 yaitu mencapai
88,89%.
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan PQ4R dengan teori belajar Gagne dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok. | en_US |