dc.description.abstract | Limbah kulit kacang tanah dari hasil produksi olahan UMKM di Jember yang tidak dimanfaatkan diubah menjadi biobriket dengan likuida limbah kulit buah kakao sebagai perekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biobriket dengan variasi ukuran partikel dengan mempertimbangkan nilai kalor, kadar air, dan kadar abu. Variasi partikel yang digunakan, yaitu 40, 50, dan 60 mesh. Penelitian dimulai dengan karbonisasi kulit kacang tanah selama 60 menit dengan suhu 450℃, penghalusan, pengayakan dengan variasi ukuran partikel, pembuatan perekat, pembuatan adonan biobriket dengan perbandingan 75:25, pencetakan, pengeringan dengan suhu 60℃ selama 2×60 menit, dan pengujian nilai kalor, kadar air, dan kadar abu. Hasil pegujian didapatkan variasi partikel 40 mesh menghasilkan nilai kalor 5.206,68 kal/gram, kadar air 0,077%, dan kadar abu 0,6325%. Variasi partikel 50 mesh menghasilkan nilai kalor 5.163,15 kal/gram, kadar air 0,0790%, dan kadar abu 0,8365%. Variasi partikel 60 mesh menghasilkan nilai kalor 4.992,90 kal/gram, kadar air 0,0841%, dan kadar abu 0,8365%. Hasil uji anova, nilai signifikasi nilai kalor, kadar air, dan kadar abu, yaitu 0,03; 0,001; dan 0,2. Berdasarkan hasil uji parameter, variasi partikel berpengaruh terhadap nilai kalor dan kadar air kurang dengan signifikasi F<0,05. Sedangkan variasi partikel tidak berpengaruh terhadap kadar abu dengan nilai signofikasi F>0,05. | en_US |